ECONOMICS

Minat Investor China Melonjak, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Nasional

Binti Mufarida 09/12/2025 21:45 WIB

Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) terus meningkatkan perannya dalam upaya membuka jalan masuk industri ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang.

Minat Investor China Melonjak, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri Nasional. (Foto Binti M/IMG)

IDXChannel - Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) terus meningkatkan perannya dalam upaya membuka jalan masuk industri ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang di tengah derasnya arus investasi China ke Indonesia.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Formas memfasilitasi ratusan investor China untuk menanamkan modal di Indonesia. Perhelatan bisnis berskala besar ini dihadiri ratusan kepala daerah, regulator, pelaku industri, serta perwakilan pemerintah di Industrial Areas of Wanxinda, KEK Batang, Jawa Tengah, Selasa (9/12/2025).

Ketua Umum Formas Yohanes Handojo Budhisedjati menegaskan, forum ini menjadi titik temu strategis yang mempertemukan pemilik proyek prioritas nasional, pemerintah daerah, dan investor China.

"Kerja sama investasi ini disebut sebagai bagian dari langkah besar menuju Indonesia Emas 2045, peluang kerja sama industri diperkirakan akan terbuka lebih luas serta memberikan dampak langsung bagi pembangunan daerah," ujarnya.

Dalam forum tersebut, peserta mendapat kesempatan berdialog langsung dengan investor China. Proses ini diharapkan menjadi titik awal terbentuknya kerja sama konkret di berbagai daerah.

"Formas menekankan bahwa arus investasi akan mendorong pembukaan lapangan kerja baru serta memperkuat stabilitas ekonomi nasional," katanya.

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyoroti perkembangan pesat KEK Batang yang menurutnya telah menjadi magnet baru dalam perebutan investasi di Asia Tenggara.

Menurutnya, infrastruktur industri siap pakai, insentif fiskal, kemudahan barang masuk dan keluar, serta ketersediaan bangunan pabrik yang langsung bisa digunakan menjadi keunggulan yang tidak dimiliki banyak negara.

Mari menyebutkan, jika pengembangan kek Batang berjalan konsisten, Indonesia berpotensi menjadi kawasan industri dan manufaktur baru di ASEAN bahkan Asia. "Investor global disebut mulai melihat Indonesia sebagai tujuan industri yang lebih stabil dan menjanjikan," katanya.

Direktur Utama PT Wanxinda Group Indonesia Chen Riling menuturkan, pada tahun mendatang akan ada 22 pabrik baru yang mulai beroperasi di kawasan industri Wanxinda. "Setiap pabrik diproyeksikan menyerap 1.000–2.000 pekerja sehingga total serapan tenaga kerja dapat mencapai sekitar 20.000 orang," ujarnya.

Chen menegaskan, pembangunan industri di Batang berlangsung sangat cepat hanya tiga bulan untuk membangun satu fasilitas. "Kecepatan pembangunan dan stabilitas politik Indonesia menjadi faktor kunci yang menumbuhkan kepercayaan investor. Indonesia bahkan diprediksi mampu menyaingi Vietnam dalam pasar ekspor ke Amerika dan Eropa," kata dia.

Kepala Staf Kepresidenan Mohammad Qodari memberikan apresiasi terhadap masuknya investasi besar di KEK Batang. Investasi ini bukan sekadar pembukaan pabrik baru, tetapi akan menciptakan ekosistem ekonomi baru yang mengubah masa depan industri di Jawa Tengah.

Qodari menyebut KEK Batang berpeluang menjadi kawasan industri terkuat di Indonesia dan magnet investasi baru. "Jika aliran investasi terus berlanjut, dalam lima tahun mendatang kawasan ini dapat menjadi titik tumbuh ekonomi nasional sekaligus pencipta jutaan lapangan kerja," kata dia.

Kolaborasi Formas, Wanxinda, dan pemerintah disebut sebagai fondasi baru bahwa Indonesia siap naik kelas dalam perekonomian Asia. Investasi di KEK Batang diharapkan benar-benar menjadi lokomotif industri nasional di masa mendatang.

(Dhera Arizona)

SHARE