IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jawa Barat (Jabar) pada November 2022 mencapai 5,7 persen, atau hampir dua kali lipat dari target inflasi tahun ini sekitar 3 persen.
"Inflasi tahunan Jawa Barat per November sebesar 5,75 persen, dari inflasi pada November sebesar 0,10 persen, setelah sebelumnya deflasi Oktober," kata Kepala BPS Jabar Marsudijono pada rilis bulanan BPS Jabar, Kamis (1/12/2022).
Kendati inflasi tahunan Jawa Barat telah menembus 5,75 persen, angka tersebut lebih baik dari inflasi tahunan per Oktober 2022 lalu yang mencapai 5,93 persen. Artinya, akumulasi inflasi tahunan menurun karena deflasi pada bulan lalu.
"Penyebab inflasi terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan inflasi 7,26 persen serta transportasi seberapa 12,35 persen. Andil dua sektor ini diatas 1,60 terhadap inflasi Jawa Barat," beber dia.
Ke depan, kata dia, dua sektor ini yang harus diwaspadai karena memiliki kontribusi besar terhadap inflasi. Naiknya dua sektor ini tak lepas dari kenaikan harga BBM jenis pertalite beberapa bulan lalu. Imbasnya harga makanan dan transportasi naik.
Andil komoditas yang mengalami kenaikan adalah bensin 1,13 persen, bahan bakar rumah tangga, angkutan, bawang merah, tarif Perguruan tinggi.
Sementara berdasarkan inflasi di tujuh kota yang dipantau BPS, inflasi 2022 adalah inflasi tertinggi sejak 2015 di tujuh kota yang dipantau. Misalnya yoy Tasikmalaya mencapai 6,58 persen. (RRD)