IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, substitusi impor akan terus diperbesar agar UMKM bisa bermitra dengan para pengusaha di dalam negeri.
“Kekuatan ekonomi kita sekarang ada di UMKM. Industri sudah mulai banyak yang melakukan layoff, PHK, nah ini memang harus diserap oleh UMKM, karena investasi di sektor formal implementasinya baru akan terjadi beberapa tahun kedepan,” jelas Teten dalam acara MNC Forum LXVIII (68th), Kamis (2/2/2022).
Hal itu diutarakan Teten lantaran ia menilai, UMKM masih akan menjadi kekuatan ekonomi dalam negeri dalam beberapa tahun kedepan. Maka dirinya berharap, kerja sama dan kolaborasi pihaknya dengan MNC Group untuk membantu UMKM dapat terus dilakukan.
“Strategi dan Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Potensi UMKM Berbasis Ekonomi Digital," kata dia.
Teten menuturkan, alasan lain kebijakan substitusi impor itu diperbesar yakni untuk memperkuat daya beli masyarakat yang tercatat tumbuh 5,73 persen ditopang oleh konsumsi rumah tangga pada kuartal 3 tahun 2022.
“Tentu kemarin yang mungkin relatif baru efektivitasnya belanja pemerintah yang 40 persen dari APBN mulai jalan, dan itu BPS memperkirakan kalo 40 persen APBN dibelanjakan produk lokal ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan sekitar 1,85 persen dan menyerap lapangan kerja 2 juta. Dan ini signifikan jadi kebijakan substitusi impor untuk belanja pemerintah sepertinya akan di terus diperbesar,” terang Teten.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyampaian Pidato RAPBN 2023 mengutarakan target pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar 5,3 persen (year on year/yoy).
“Dan kemarin berdasarkan perhitungan Bu Sri Mulyani dan BI kira-kita kita bisa mencapai itu, namun kuncinya yaitu bagaimana kita memperkuat daya beli masyarakat,” tandasnya.
(SLF)