IDXChannel - Penjualan pakaian di Pasar Tanah Abang pada momen Ramadan tahun ini dikeluhkan mengalami penurunan signifikan bila dibanding momen Ramadan tahun lalu.
Fenomena ini tentu mengherankan, lantaran pada Ramadan tahun lalu masyarakat justru masih berada dalam kondisi pandemi COVID-19.
Salah satu pedagang bernama Dudi, misalnya, mengeklaim bahwa saat awal Ramadan tahun lalu dirinya telah mampu meraup keuntungan sekitar Rp15 juta hingga Rp20 juta dalam sehari.
"Sedangkan sekarang turun banget. (Keuntungan) Kurang lebih rata-rata Rp3 juta sampai Rp4 juta sehari. Belum ada setengahnya (dari tren penjualan tahun lalu)," ujar Dudi, kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (23/3/2023).
Pada tahun lalu, menurut Dudi, bahkan sebelum memasuki Bulan Ramadan, masyarakat sudah banyak yang berbelanja untuk keperluan lebaran.
Tren tersebut dikatakan Dudi tidak terulang kembali pada momen Ramadan tahun ini.
"Masih lebih ramai tahun kemarin. Lebih ramai saat (pandemi) covid. Sekarang daya beli dan (jumlah) pengunjungnya kurang sih. Kalau tahun lalu kan penuh," tutur Dudi.
Pernyataan Dudi dibenarkan oleh salah satu pedagang yang lain, Emil, yang bahkan pada momen Ramadan tahun ini mengaku hanya bisa meraup untung bersih sekitar Rp500 ribu saja dalam sehari.
"Tahun lalu jauh lebih dari (hasil) itu. (Sekarang) Belum ada peningkatan. Masih jauh dibanding tahun lalu. Malah lebih mending saat Covid, soalnya siklus belanja orang hanya di Tanah Abang doang," ujar Emil.
Terkait tren penurunan tersebut, baik Dudi maupun Emil mengaku tidak tahu pasti hal apa yang menjadi penyebabnya.
Namun, mereka memperkirakan bahwa hal tersebut dapat terjadi lantaran perekonomian masyarakat belum sepenuhnya pulih dari kondisi pandemi.
Terlebih, kondisi tersebut diperparah dengan tren penjualan online yang semakin merajalela.
"Pokoknya untuk tahun sekarang ini, orang tipenya daya belinya kurang. Mungkin karena ekonomi kita masih kurang stabil. Ditambah lagi sekarang (penjualan) online merajalela ya," tegas Emil. (TSA)