Pasalnya selain permintaan global yang memengaruhi sektor manufaktur, beberapa indikator dari dalam negeri juga turut serta berperan dalam naik turunnya sektor manufaktur.
Menurut Faisal, faktor dalam negeri yang sangat memengaruhi sektor manufaktur adalah harga bahan baku yang meningkat. Terlebih lagi jika bahan bakunya dari luar negeri, tentu juga menjadi beban karena Rupiah pun mengalami depresiasi.
"Belum lagi biaya logistik yang meningkat karena naiknya harga BBM. Selain itu, listrik juga naik," jelasnya.
Bahkan menurut Faisal, naiknya upah buruh pada bulan November ini juga turut memberikan pengaruh yang berarti.
Namun, peningkatan biaya produksi tersebut dapat diredam seiringan dengan daya beli masyarakat yang meningkat di penghujung tahun ini.
Faisal berharap, agar pemerintah dapat dengan bijak mengeluarkan kebijakan untuk ke depannya sehingga daya beli masyarakat tidak terganggu.
"Jadi saat ini daya beli masyarakat Indonesia masih terjaga dan relatif oke. Apalagi di masa-masa menyambut Natal dan Tahun Baru ini. Jadi kita berharap pemerintah bisa turut menjaga permintaan masyarakat ini agar fundamental sektor manufaktur dapat terjaga," tukas Faisal.
(FAY)