“Namun, biaya logistik bisa ditekan, akan kami passthrough ke harga pokok penjualan untuk memitigasi kenaikan harga BBM,” ujar dia.
Selain itu, periode pemilihan umum atau pemilu pada 2024 mendatang turut disebut menjadi tantangan kinerja perseroan. Hal tersebut dikarenakan, konsentrasi baik dari pemerintah maupun investor swasta akan sedikit terganggu dengan kondisi menjelang pemilu.
“Di mana mereka akan wait and see, untuk melihat bagaimana hasil dari pemilu nanti,” tandas dia.
Sementara itu, terkait kinerja perseroan, per Juni 2022 WTON membukukan laba bersih sebesar Rp60,29 miliar atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp35,76 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, pendapatan perseroan juga naik menjadi Rp1,85 triliun di semester pertama 2022.
(SLF)