IDXChannel—Sejarah Imlek dapat ditarik hingga ribuan tahun lalu, lebih tepatnya, 3.500 tahun yang lalu. Perayaan Imlek di China, bermula dari legenda yang kemudian menjadi ritual tahunan yang dilakoni penduduk setempat untuk seterusnya.
Dilansir dari Chinahighlights.com (23/1), tradisi dan festival Imlek di China berawal dari cerita dan mitos-mitos. Salah satu yang paling populer diceritakan adalah tentang monster mistis bernama Nian.
Nian diceritakan sebagai monster yang gemar memakan hasil ternak, hasil panen, bahkan memakan penduduk selama malam tahun baru. Akhirnya untuk mencegah Nian menyerang penduduk dan merajah sumber pangan, penduduk menaruh makanan di depan rumah mereka untuk Nian.
Cerita lain menyebutkan bahwa Nian takut dengan suara bising yang keras dari petasan dan warna merah. Oleh karenanya, penduduk mulai memasang lampion merah dan kain merah di jendela mereka untuk menakuti Nian.
Uniknya, ‘Nian’ juga bisa diartikan sebagai ‘tahun’ dalam bahasa China.
Sejarah Tahun Baru China
Tahun pasti perayaan pertama Imlek memang tidak tercatat. Namun, pakar dan masyarakat percaya bahwa Imlek berasal dari Dinasti Shang (1600-1046 SM), di mana penduduk mulai menggelar upacara kurban atau sesembahan untuk menghormati dewa-dewi dan leluhur mereka di awal dan akhir tahun.
Kemudian, kalender China mulai disusun pada Dinasti Zhou (1046-256 SM), ritual kurban akhirnya telah menjadi adat untuk menghormati leluhur, dewa-dewi, atau alam semesta untuk memberkahi hasil panen dan ternak.
Akhirnya, pada Dinasti Han (202-220 SM), tanggal pertama di bulan pertama pada kalender lunar China telah ditetapkan, inilah yang kelak menjadi tanggal perayaan Imlek, yakni 22 Januari.
Pada periode ini, acara perayaan tertentu mulai jadi populer di kalangan masyarakat China. Contohnya seperti membakar bambu untuk membuat suara bising yang keras untuk mengusir monster Nian.
Kemudian pada Dinasti Wei dan Jin (220-420 SM), masyarakat China mulai membuat acara untuk menghibur diri sendiri. Mereka mulai membangun kebiasaan mengunjungi sanak saudara dan keluarga untuk membersihkan rumah, makan bersama, dan begadang selama malam tahun baru.
Pada periode tersebut, tradisi begadang menyambut malam tahun baru di kalangan rakyat jalata mulai terbentuk. Kemudian pada Dinasti Tang hingga Dinasti Qing, banyak budaya Imlek mulai terbentuk seiring perkembangan zaman dan perekonomian kerajaan.
Budaya-budaya yang masih dilakukan hingga saat ini adalah menyalakan petasan, mengunjungi keluarga, dan makan pangsit. Pada periode ini pula muncul aktivitas hiburan lainnya di kalangan masyarakat China, seperti menonton tarian naga dan singa (barongsai), juga menonton pertunjukan lampion.
Demikianlah ulasan singkat tentang sejarah Imlek di China. (NKK)