Ekonom: PDB Indonesia Kuartal IV-2020 Masih Minus 2,9 Persen

IDXChannel - Kepala Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2020 masih -2,9% secara year on year.
Menurutnya, keseimbangan permintaan versus penawaran agregat ternyata masih berada di titik rendah bahkan sampai penghujung tahun 2020, sebagaimana direfleksikan juga oleh angka inflasi.
Sedangkan angka core inflation year-average bahkan hanya mencapai 1,6 persen. Hal ini menunjuk pada masih berlanjutnya kontraksi ekonomi sampai akhir tahun 2020.
"Saya memperkirakan ekonomi Indonesia di kuartal 4 2020 telah terkontraksi sebesar -2,9 persen yoy. Estimasi ini lebih rendah dibanding proyeksi saya sebelumnya, yaitu -2,3 persen yoy," ujarnya saat dihubungi di jakarta senin.
Dengan demikian, kontraksi ekonomi di keseluruhan tahun 2020 diperkirakan mencapai -2,3 persen.
Menurut dia penyebabnya beragam. Faktor utama adalah terus terkontraksinya sisi penawaran.
Salah satu refleksinya adalah rendahnya mobilitas faktor produksi. Mobilitas penduduk intra-kota di kuartal IV 2020 tidak berubah banyak dibanding kuara 3 2020.
"Gambaran mobilitas antar-kota intra-pulau Jawa pun mirip dengan kondisi di kuart 3 2020. Hanya mobilitas kargo yang nampaknya sudah bergerak naik di kuartal 4 2020," ungkap dia.
Mobilitas modal pun masih tertekan. Terlihat gap yang sangat besar antara pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
"Angka money velocity yang dalam estimasi kasar saya masih rendah mengkonfirmasi masih tertekannya aktivitas intermediasi finansial. Sebagai catatan, arus Foreign Direct Investment pun terpantau masih rendah di kuartal 4 2020," tandasnnya. (RAMA)