DXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum kembali ke zona hijau selama awal Desember ini. Bahkan, pada Jumat pagi ini (9/12/2022), IHSG malah terjungkal hingga level psikologis 6.700-an.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.26 WIB, IHSG ambles 1,06 persen ke 6.731,94 dengan nilai transaksi Rp4,28 triliun dan volume perdagangan 8,78 miliar saham.
Sebanyak 293 saham turun, hanya 203 saham naik, dan 167 saham stagnan.
Dengan ini, IHSG sudah turun selama 7 hari perdagangan beruntun. Selama 9 hari pertama Desember, IHSG sudah anjlok 4,95 persen.
Indeks saham unggulan LQ45 juga minus 0,95 persen pagi ini.
Saham ‘Biang Kerok’
Merosotnya IHSG akhir-akhir ini, termasuk pada Jumat pagi, terjadi seiring adanya tekanan jual yang besar terhadap saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap).
Tekanan yang paling kentara ada di saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), ynag memiliki kapitalisasi pasar (market cap) Rp110,15 triliun.
Saham emiten e-commerce dan ojek online tersebut mengalami penurunan selama 15 hari beruntun, dengan 10 kali berturut-turut menembus batas auto rejection bawah (ARB).
Pada Jumat (9/12), harga saham GOTO kembali menembus ARB ke angka Rp93 per saham, kali pertama di bawah level cepek (Rp100) dan menjadi level terendah (all time low) sejak melantai di bursa.
Praktis, sejak terus melemah sejak 21 November lalu, harga saham GOTO sudah turun 58,11 persen hingga saat ini.
Kabar soal pemutusan hubungan kerja (PHK), belum membaiknya kinerja bottom line (pos laba-rugi), hingga berakhirnya periode lock up saham per 30 November lalu, menjadi sentimen negatif utama untuk saham GOTO.
Selain GOTO, turunnya saham bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar 3,43 persen pagi ini juga ikut membebani pergerakan IHSG.
Sejak 21 November, saham ARTO sudah merosot 14 kali, hanya sekali (pada 6 Desember) ditutup menguat.
Alhasil, dalam sepekan saham ini turun 12,86 persen dan dalam sebulan anjlok 35,31 persen.
Saham kelas berat atawa heavyweight lainnya ikut menjadi laggard.
Sebut saja, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,34 persen pagi ini, membuat kinerja sepekan turun 8,00 persen.
Saham duo bank raksasa PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga sama-sama terkoreksi, masing-masing 0,75 persen dan 0,41 persen.
Melihat deretan saham raksasa di atas turun, penguatan dua saham blue chip,PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,59 persen tampak sulit buat mengerek IHSG ke utara saat ini. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.