IDXChannel – Dua pekan sejak perdagangan dibuka di awal tahun, sedikitnya ada delapan emiten baru yang hadir di industri pasar modal nasional.
Delapan emiten yang telah merampungkan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) tersebut meliputi PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) dan PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER).
Selain itu ada juga PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI), PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), PT Hatten Bali Tbk (WINE) dan PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL).
Dengan mempertimbangkan peluang berikut tantangan yang dihadapi emiten tersebut di industrinya masing-masing, pelaku pasar pun mencoba menakar proyeksi pergerakan sahamnya ke depan, apakah berpotensi mendatangkan cuan atau justru sebaliknya.
Pembahasan ini yang coba diangkat dalam live instagram yang digelar oleh idxchannel pada Senin (16/1/2023). Sebagai pembicara, pihak idxchannel menghadirkan Technical Analyst PT Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, dengan Host Fahmi Abidin Achmad.
Menurut Mayang, dalam menganalisa kinerja sebuah saham, pelaku pasar memiliki dua alat utama, yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal.
"Namun untuk emiten yang baru banget IPO, kita hanya punya tools (analisa) fundamental saja, karena secara teknikal belum ada track record yang bisa kita analisa secara teknikal," ujar Mayang.
Sedangkan untuk melakukan analisa fundamental, menurut Mayang, data yang dimiliki oleh perusahaan yang baru saja IPO juga relatif sedikit. Salah satu rujukan yang bisa digunakan biasanya hanya data dan informasi yang ada dalam prospektus perusahaan.
"Sehingga data yang kita punya relatif terbatas. Sehingga cukup berisiko juga, karena kita hanya punya satu 'senjata' untuk dapat menakar potensi saham tersebut," tutur Mayang.
Dari delapan emiten baru tersebut, dua diantaranya diketahui memiliki bisnis yang sama, yaitu produksi minuman beralkohol (minol) berbasis kearifan lokal. Kedua emiten itu yaitu PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) dan PT Hatten Bali Tbk (WINE).
Sebagai informasi, BEER merupakan produsen asal Minahasa dengan produk minol bermerek Cap Tikus dan Soju Daebak. Sedangkan WINE merupakan produsen anggur (wine) asal Bali.
Selain BEER dan WINE, ada juga PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) yang merupakan penyedia layanan jasa data center dan virtual tertua di kawasan Asia Tenggara. Dengan tren digitalisasi yang semakin menyeruak di masyarakat, bisnis ELIT ke depan diyakini cukup prospektif.
"Lalu ada juga PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) yang berkecimpung di bisnis jasa pendidikan. Tapi secara umum, menurut Saya, kalau sekadar tren dan euphoria listing, itu hanya sesaat saja. Untuk melihat lebih dalam terkait potensi saham-saham ini, perlu waktu sedikitnya satu tahun agar (analisanya) lebih akurat dan obyektif," tegas Mayang. (TSA)
Penulis: Hafiz Habibie