4 Jenis Utang yang Berbahaya untuk Keuangan, Jangan Ajukan Pinjaman untuk Hal Ini
Utang yang diajukan untuk kebutuhan impulsif dan konsumtif, berisiko akan mengganggu kelancaran arus keuangan debiturnya.
IDXChannel—Ada beberapa jenis utang yang berbahaya untuk keuangan seseorang. Pinjaman utang tidak selamanya membahayakan. Contohnya pinjaman yang bersifat produktif dan digunakan untuk modal usaha.
Namun ada pula utang yang bersifat konsumtif, yang penggunaannya bukan untuk modal usaha atau pengembangan usaha. Kartu kredit adalah salah satunnya, kartu ini bisa bermanfaat untuk menalangi pembayaran, namun bisa berbahaya jika dipakai berlebihan.
Saat ini, pengajuan pinjaman sudah sangat mudah. Masyarakat yang tergolong tidak bankable bisa mengajukan pinjaman secara online di lembaga pembiayaan non bank. Pengajuannya lebih mudah dibanding kartu kredit maupun kredit dengan agunan.
Sebelum mengajukan utang, ada baiknya masyarakat mengenal dan memahami tujuan-tujuan pengajuan pinjaman agar tidak serampangan mengajukan utang, dan terhindar dari jeratan utang berkepanjangan.
4 Jenis Utang yang Berbahaya untuk Keuangan
1. Utang untuk Membayar Utang
Istilah ‘gali lubang, tutup lubang’ adalah gambaran yang tepat untuk mendeskripsikan utang ini. Jangan pernah mengajukan utang untuk membayar utang yang lain. Cara seperti ini hanya akan memperpanjang deretan utang berjalan.
Ketika Anda memiliki utang, bayarlah secara mencicil dengan dana yang tersedia. Tidak perlu memaksakan diri dengan mengajukan pinjaman lain untuk melunasi utang yang menunggak.
2. Utang untuk Investasi
Jangan pernah berinvestasi menggunakan uang panas dan utang. Modal investasi terbaik adalah uang dingin, alias dana yang tidak terpakai. Berutang untuk investasi dapat membahayakan keuangan Anda.
Sebab nilai instrumen saham bisa berfluktuasi. Terlebih jika utang tersebut digunakan untuk membeli saham-saham atau instrumen investasi yang harganya bisa naik turun secara drastis dalam waktu singkat.
3. Utang untuk Hura-Hura
Pinjaman sebaiknya diajukan dan digunakan untuk kebutuhan sangat mendesak, atau untuk menutup kekurangan modal bagi pengusaha-pengusaha kecil dengan keterbatasan modal.
Jangan pernah mengajukan pinjaman untuk berlibur, atau untuk menonton konser. Utang memberatkan arus kas keuangan Anda. Jadi, ajukanlah pinjaman hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting.
4. Utang Bersifat Impulsif
Anda tidak dianjurkan untuk mengajukan pinjaman tanpa perencanaan yang matang, tanpa kalkulasi pembayaran cicilan hingga tuntas. Jangan berutang secara impulsif. Misalnya secara tiba-tiba mengajukan pinjaman untuk kebutuhan yang tidak penting.
Keberadaan skema pembayaran paylater bisa saja menggoda penggunanya untuk berbelanja secara impulsif. Sehingga ia berisiko untuk terus memiliki utang yang harus dilunasi setiap bulan.
Itulah beberapa jenis utang yang berbahaya untuk keuangan Anda. Sebisa mungkin, hindari utang-utang seperti ini agar keuangan Anda senantiasa wajar dan sehat. (NKK)