4 Tips Mengajari Anak Kelola Uang Lebaran, Memulai Literasi Finansial Sejak Dini
Mengajari anak mengelola uang lebaran dapat meningkatkan literasi keuangan sejak dini. Ada beberapa tips menarik yang dapat diikuti.
IDXChannel—Artikel ini akan membahas tentang tips mengajari anak kelola uang lebaran. Selama momentum lebaran, anak-anak biasanya akan menerima uang THR dari para orang tua di keluarga besarnya.
Jumlahnya terkadang tidak main-main, bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per anak. Mengingat si penerima adalah anak-anak yang belum memahami betul nilai uang, ke mana sebaiknya uang itu dialokasikan?
Para orang tua biasanya menjadikan uang THR anak-anaknya sebagai tabungan, disimpan untuk dibelikan sesuatu ketika anak membutuhkan. Namun alangkah baik, dan tidak ada salahnya mencoba, jika anak mulai diajari cara mengelola uang dengan baik.
Anak kecil tidak tahu nilai uang dalam transaksi sehari-hai. Mereka juga tidak paham bahwa uang bernilai karena untuk memperolehnya, orang dewasa perlu bekerja setiap hari. Ada pengorbanan yang membarengi penerimaan uang di kalangan orang dewasa.
Mengutip beragam sumber, berikut ini adalah tips mengajari anak kelola uang lebaran yang dapat dipertimbangkan:
1. Celengan
Gunakan celengan untuk mengajarkan anak konsep menabung. Celengan memberikan visualisasi ‘tabungan’ kepada anak. Ajarkan pada anak bahwa uang dapat dikumpulkan di tempat yang aman untuk kelak digunakan.
Tunjukkan cara menggunakan celengan tersebut. Anak akan mengerti bahwa uang yang ditabung di celengan, tidak bisa seenaknya diambil kapan pun dia mau. Jika ingin mengambilnya, dia harus membuat celengan penuh terlebih dahulu.
2. Ajari Cara Spending
Anak kecil menginginkan sesuatu tanpa memikirkan harga. Apa yang ia lihat dan jika ia suka, ia akan meminta kepada orang tuanya. Sebab anak kecil belum memahami mana perlu dan tidak perlu, belum memahami nilai uang itu sendiri.
Ajarkan anak prinsip dan nilai bahwa uang tidak didapat secara cuma-cuma, dan uang yang dimiliki seseorang bisa berbeda-beda jumlah tiap orang. Ajarkan pula bahwa dengan uang sebanyak ini, dia bisa memperoleh barang A, B, atau C.
Bantu anak memvisualisasikan nilai uang dengan barang-barang yang ingin dibelinya. Sekaligus memberinya pengertian bahwa nilai uang tidaknya murah, uang Rp100.000 dapat digunakan untuk membeli belanja ke pasar dan mengisi kulkas.
Namun juga dapat digunakan untuk membeli cokelat Kinder Joy sekian bungkus. Perbandingan-perbandingan seperti itu akan membantu anak untuk membayangkan nilai uang.
3. Memisahkan Celengan
Anda bisa menggunakan dua atau tiga celengan yang berbeda untuk mengajari anak konsep menabung. Misalnya, celengan A untuk membeli mainan mobil remote control. Lalu mainan B untuk membeli lego baru.
Berdiskusikan dan berilah pengertian jika ia menginginkan sesuatu, ia harus berupaya menabung terlebih dahulu sampai uangnya cukup, barulah membeli. Ini dapat mengajarkan anak rasa tanggung jawab sekaligus nilai uang.
Ini juga bisa membantu anak mempelajari skala prioritas. Barang apa yang ia ingin beli duluan?
4. Ajak Menabung
Libatkan anak dalam proses menabung. Saat ini, banyak perbankan membuka tabungan khusus anak, yang ditujukan memang sebagai media penyimpan dana untuk anak-anak. Sekaligus untuk mendukung literasi keuangan sejak dini.
Anak bisa saja tertarik dan merasa senang terlibat dalam proses-proses yang terlihat ‘dewasa’, selain itu proses ini juga dapat membuat anak merasa memiliki otoritas atas uang yang dimilikinya.
Beri penjelasan sederhana pada anak bagaimana proses menabung itu berlangsung, dan apa manfaatnya baginya kelak.
Itulah beberapa tips mengajari anak kelola uang lebaran dengan sederhana. Dapat ditiru bagi orang tua muda yang hendak meningkatkan literasi finansial kepada anak sejak dini. (NKK)