BANKING

Ada Indikasi Pelemahan Ekonomi, BI Diprediksi Turunkan Suku Bunga Bulan Ini

Anggie Ariesta 12/09/2024 15:08 WIB

Bank Indonesia (BI) diprediksi memangkas suku bunga acuan 0,25 bps ke level 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur BI pada 17-18 September 2024.

Ada Indikasi Pelemahan Ekonomi, BI Diprediksi Turunkan Suku Bunga Bulan Ini (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) diprediksi memangkas suku bunga acuan 0,25 bps ke level 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur BI pada 17-18 September 2024.

Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto mengungkapkan, ruang penurunan suku bunga dimungkinkan lantaran adanya indikasi pelemahan ekonomi

"Pertimbangannya adalah memasuki semester kedua ini, ada indikasi terjadi pelemahan ekonomi atau perlambatan. Beberapa pertimbangannya mendukung angka pengangguran. Kita juga setiap hari, kita dengar berita-berita dari Anda-Anda sekalian, PHK nambah terus, kemudian PMI-nya juga sudah di bawah ambang patas 50, sudah masuk zona kontraksi," ungkap Ryan saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Ryan menambahkan, pertimbangan lain berupa deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut. Deflasi sudah menunjukkan sinyal kuat bahwa kegiatan konsumsi masyarakat cenderung melemah.

"Siapa yang melemah menurut BPS? Yaitu mereka yang masuk kategori kelas menengah. Kelas menengah adalah mereka yang membelanjakan uangnya setiap hari minimal USD3, itu ekuivalen dengan berapa? Kalikan saja dengan Rp15.500. Nah itulah kelompok kelas menengah yang sekarang sudah mulai, sebagian sudah downgrade. Tidak lagi masuk kelas menengah, tapi masuk kelas prakelas menengah," ujar dia.

Dengan turunnya suku bunga, cepat atau lambat akan tertransmisi ke sektor bunga pinjaman atau bunga kredit. Para pengusaha juga akan lebih mudah mengajukan kredit modal kerja dan kredit investasi. Sementara individu akan lebih berani mengajukan kredit konsumtif.

"Dan BI, saya lihat, sekarang kecenderungannya, karena kemarin sudah pro-stability, rupiahnya sudah menguat, inflasi sudah terkendali, saatnya mungkin BI harus pro growth," tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE