BANKING

Ada Limited Review, BRI (BBRI) Segera Lakukan Aksi Korporasi

Anggie Ariesta 16/11/2022 13:58 WIB

Terlambatnya penerbitan laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI menjadi indikasi akan adanya aksi korporasi.

Ada Limited Review, BRI (BBRI) Segera Lakukan Aksi Korporasi (Foto:MNC Media)

IDXChannel - Terlambatnya penerbitan laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI menjadi indikasi akan adanya aksi korporasi.

Direktur Utama BRI Sunarso membenarkan penerbitan laporan keuangan BRI kali ini terlambat karena ada limited review oleh auditor.

"Secara garis besarnya saya menangkap lah kenapa kok penerbitan laporan keuangannya itu terlambat, jawabannya adalah karena ada limited review oleh auditor," ungkap Sunarso dalam konferensi pers BRI, Rabu (16/11/2022).

Sejalan dengan Sunarso, Direktur Keuangan BBRI Viviana Dyah Ayu Retno menambahkan limited review sebagai bagian dari aksi korporasi.

"Memang ada limited review yang dilakukan oleh kita, tentunya ini sebagai bagian dari rencana aksi korporasi yang akan dilakukan BRI," tegasnya.

Adapun aksi korporasi tersebut saat ini masih dalam proses internal dan segera akan disampaikan ke publik.

Perlu diketahui, aksi korporasi BRI terjadi pada tahun lalu. Perusahaan menggelar rights issue Rp96 triliun dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan 5 besar di Asia.

Sementara sebelumnya, anak usaha BRI yakni PT Bank Raya Indonesia Tbk telah melaporkan akan melakukan rights issue tahun ini. Bank bersandi saham AGRO tersebut akan menerbitkan saham baru 3,5 miliar lembar atau setara dengan 15,39% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah pelaksanaan rights issue ini.

Dalam prospektus rights issuenya, BRI sebagai pemegang saham utama AGRO akan melaksanakan haknya dalam aksi rights issue tersebut. Dana segar yang diperoleh dari rights issue ini akan Bank Raya gunakan untuk penguatan permodalan.

Selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen gig economy.

(DES)

SHARE