Apa Itu Tenor Pinjaman di Perbankan? Jenis dan Faktor yang Memengaruhinya
Dalam perbankan, yang dimaksud dengan tenor pinjaman adalah jangka waktu yang diberikan kepada nasabah untuk mencicil atau melunasi pinjaman.
IDXChannel—Apa itu tenor pinjaman? Dalam perbankan, yang dimaksud dengan tenor pinjaman adalah jangka waktu yang diberikan kepada nasabah untuk mencicil atau melunasi pinjaman yang diterimanya.
Penentuan jangka waktu tenor pinjaman dibuat sesuai kemampuan keuangan debitur dalam membayar angsuran, dan dilaksanakan atas kesepakatan antara kreditur (pihak bank) dan debitur (nasabah).
Tenor dalam pinjaman juga menentukan tingkat suku bunga yang diberikan kepada debitur. Semakin pendek masa angsuran, biasanya bunga yang diberikan akan rendah, dan sebaliknya, makin panjang masa pelunasan maka semakin tinggi bunganya.
Tenor dalam perbankan tidak hanya digunakan untuk menghitung jangka waktu pengangsuran dan pelunasan, namun juga untuk menghitung jangka waktu simpanan untuk produk deposito.
Dalam produk deposito, nasabah menyimpan dananya di bank dalam tenor sesuai pilihannya. Biasanya, tenor deposito dimulai dari tiga bulan, enam bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan. Namun ada pula perbankan yang menawarkan masa simpan mulai dari 7 hari.
Sementara tenor pinjaman jangka waktunya lebih panjang. Terlebih bila pinjamannya bernilai besar seperti KPR dan KTA. Tenor KPR bisa mencapai 10-15 tahun, tenor terpendek biasanya mulai dari lima tahun.
Melansir Bank Neo Commerce (8/9), berikut ini adalah dua jenis tenor pinjaman pada perbankan:
1. Tenor Pendek
Tenor pendek berjangka waktu singkat, angsuran tenor pendek biasanya hanya satu hingga tiga tahun. Tenor pendek umumnya diterapkan pada pinjaman dengan nominal yang relatif kecil dan menengah.
Mislanya kredit perangkat elektronik dan kredit kendaraan. Sehingga pinjaman tenor pendek memiliki nilai total utang yang lebih kecil karena bunganya pun lebih sedikit, namun angsuran bulanannya lebih besar.
2. Tenor Panjang
Sementara tenor panjang berjangka waktu lebih panjang, mulai dari tiga tahun hingga 30 tahun. Tenor panjang biasanya diterapkan pada pinjaman dengan nominal besar, seperti KPR dan kredit usaha bernilai besar. Bunga pinjaman tenor panjang bisa lebih tinggi dibanding tenor pendek.
Dalam menentukan tenor pinjaman, ada beberapa hal yang diperhatikan pihak perbankan. Yakni jumlah nilai pinjaman, usia peminjam, dan penghasilan per bulan peminjam. Ketiga saling berkaitan pada pelunasan kredit.
Semakin besar nilai pinjaman, biasanya bank akan menyarankan tenor yang lebih panjang agar nominal angsurannya ringan. Usia peminjam berpengaruh dari segi masa tenor. Peminjam berusia muda biasanya akan diberikan tenor yang lebih panjang.
Karena dianggap masih memiliki masa produktif yang lebih panjang dan usia yang lebih panjang untuk mengangsur pinjaman. Sementara peminjam dengan usia yang lebih tua, akan dianjurkan untuk memilih tenor yang pendek.
Penghasilan per bulan berpengaruh pada tingkat kesanggupan debitur dalam mengangsur. Oleh sebab itu, salah satu syarat pengajuan kredit adalah lampiran slip gaji atau rekening koran selama tiga bulan terakhir.
Bank perlu mempertimbangkan kesanggupan bayar nasabah agar terhindar dari risiko gagal bayar yang dapat berujung pada kredit bermasalah, bahkan kredit macet. Semakin besar penghasilan yang diperoleh, semakin besar peluang nasabah untuk mengambil tenor pendek.
Sebab masih ada ruang finansial yang cukup besar untuk melunasi pinjaman dalam waktu yang singkat.
Itulah penjelasan singkat tentang apa arti tenor pinjaman dalam perbankan.
(Nadya Kurnia)