BANKING

Aset BSI (BRIS) Tembus Rp360 Triliun, Tumbuh 48 Persen dalam Tiga Tahun

Anggie Ariesta 29/09/2024 11:35 WIB

Pertumbuhan aset yang solid ini menjadi bukti bahwa BSI sebagai bank syariah mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif

Aset BSI (BRIS) Tembus Rp360 Triliun, Tumbuh 48 Persen dalam Tiga Tahun

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 48 persen dalam tiga tahun terakhir.

Aset BSI mencapai Rp360,85 triliun hingga kuartal II 2024. Capaian ini menjadikan BSI leader di medium size bank.

“Pertumbuhan aset yang solid ini menjadi bukti bahwa BSI sebagai bank syariah mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif. Selain aset, berbagai indikator utama seperti DPK, laba bersih, dan rasio CASA BSI juga tumbuh secara positif dan berkelanjutan,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangannya, Minggu (29/9/2024).

Pada akhir 2020 lalu, aset BSI mencapai Rp239 triliun. Lalu pada akhir 2023, aset BSI tumbuh menjadi sebesar Rp353 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa BSI mampu berkembang secara pesat guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

BSI berhasil menjaga kinerja keuangan dan bisnis secara sehat dan berkualitas sepanjang kuartal II tahun 2024, di tengah makroekonomi yang cukup menantang. Ini ditandai dengan naiknya suku bunga acuan seperti BI Rate yang naik ke level 6,25 persen pada awal kuartal II 2024 untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Capaian kinerja tersebut antara lain hasil dari konsistensi manajemen menerapkan strategi bisnis perusahaan untuk fokus tumbuh sustain pada segmen ritel, konsumer dan UMKM baik dari sisi dana maupun pembiayaan. 

Saat ini komposisi dana murah mencapai 62,05 persen, sementara komposisi pembiayaan 71,73 persen berada di segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM. Pada sisi lain baik dari sisi overhead cost maupun kualitas kredit terjaga dengan baik.

Hery menambahkan, di tengah likuiditas yang ketat menyusul kenaikan suku bunga acuan, BSI masih dapat menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp296,70 triliun, naik 17,50 persen. 

Ditambah lagi, kinerja Tabungan naik 16,09 persen ke level Rp128,78 triliun di mana sekitar 39 persen atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan Wadiah di mana perusahaan tidak memberikan bagi hasil sehingga dapat menjaga level cost of fund.

Likuiditas BSI bertumbuh juga seiring pertambahan nasabah yang per posisi Juni 2024 telah mencapai 20,46 juta. Solidnya likuiditas menopang kinerja pembiayaan BSI yang juga tumbuh di atas rerata industri perbankan nasional dengan kualitas yang terjaga. 

Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp257,39 triliun, tumbuh 15,99 persen yoy dengan NPF yang turun ke level 1,99 persen (gross) jauh membaik dibanding Juni 2023 sebesar 2,31 persen.

(DESI ANGRIANI)

SHARE