BANKING

Australia Dukung OJK Atasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Keuangan RI

Wahyu Dwi Anggoro 25/11/2024 01:00 WIB

Australian Prudential Regulation Authority (APRA) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama untuk mengatasi risiko-risiko yang berkaitan dengan iklim.

Australia Dukung OJK Atasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Keuangan RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Australian Prudential Regulation Authority (APRA) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama  untuk mengatasi risiko-risiko yang berkaitan dengan iklim pada sektor keuangan Indonesia.

Pekan ini,  Kedutaan Besar Australia di Jakarta menggelar diskusi panel yang membahas bagaimana para pemangku kebijakan dan industri keuangan dapat bekerja sama untuk menghadapi risiko-risiko tersebut.

Deputy Chair APRA Margaret Cole, menjadi pembicara dalam acara tersebut bersama dengan Joko Siswanto, Direktur Keuangan Berkelanjutan OJK. Ada pula Irman Robinson, Direktur Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), dan Mutia Prabawati, Project Finance Manager Akuo Energy.

Dampak langsung dari perubahan iklim, termasuk banjir, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, dan peningkatan suhu dapat berdampak pada lembaga keuangan dengan rusaknya aset, meningkatnya klaim asuransi, mengurangi nilai investasi dan meningkatkan risiko kredit bagi pemberi pinjaman.

“Saya menghargai hubungan yang telah terjalin dengan Pemerintah Indonesia dan ini sangat penting bagi kami,” kata Cole dalam keterangannya, Minggu (24/11/2023).

APRA mengatur 1.790 lembaga keuangan di Australia dan bertanggung jawab untuk melindungi aset senilai 8,6 triliun dolar atas nama nasabah bank, credit union, building societies, para pemegang polis asuransi umum, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan dana pensiun.

APRA telah lama bekerja sama dengan OJK di Indonesia. Pada 2022, kedua regulator menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama di berbagai bidang termasuk berbagi informasi, manajemen krisis, bantuan teknis, dan pengembangan kapasitas.

APRA bekerja sama dengan OJK untuk memperkuat ketahanan sektor perbankan dalam menghadapi perubahan iklim dengan pengembangan Climate Risk Stress Framework melalui Kemitraan Australia-Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi (Prospera). Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan Australian Treasury, Reserve Bank of Australia, dan Australian and Securities Investments Commission. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE