Bagaimana Proyeksi Tingkat Suku Bunga Acuan di Tahun Politik?
Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menahan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% dinilai tepat.
IDXChannel - Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menahan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% dinilai tepat. Sebab, hal itu perlu dilakukan karena tingkat inflasi yang berangsur membaik dan melandai.
“Kemungkinan masuk September akan turun sekitar 1-1,5%,” kata Kepala Ekonom BCA David Sumual dalam Market Review IDX Channel, Jumat (25/8/2023).
Sebab, memasuki tahun politik 2024 mendatang, David memproyeksikan kebutuhan untuk menaikkan tingkat suku bunga masih cenderung terbatas. Hal itu ditopang oleh internal balance yang baik.
Namun, David menambahkan, BI harus tetap mewaspadai kondisi ekonomi eksternal seperti keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, serta kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
“Kalau untuk menurunkan dalam kondisi sekarang itu terlalu cepat. Proyeksi saya, BI masih akan menahan suku bunga sambil melihat perkembangan internal dan eksternal kita,” imbuh David.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) menyampaikan, fokus kebijakan moneter diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, kebijakan makroprudensial longgar terus diarahkan untuk memperkuat efektivitas pemberian insentif likuiditas kepada perbankan guna mendorong kredit/pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata dan pembiayaan inklusif dan hijau.
Di samping itu, digitalisasi sistem pembayaran juga terus didorong untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital. Penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran Bank Indonesia tersebut terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
(YNA)