BANKING

Bank Jatim (BJTM) Incar Pertumbuhan Laba 6 Persen hingga Akhir 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 07/03/2023 16:19 WIB

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim mengincar pertumbuhan laba bersih 5-6% hingga akhir 2023.

Bank Jatim (BJTM) Incar Pertumbuhan Laba 6 Persen hingga Akhir 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim mengincar pertumbuhan laba bersih 5-6% hingga akhir 2023. Laba ditargetkan tumbuh dengan biaya kredit sebesar 0,9%.

Sebagai informasi, 2022 lalu perseroan membukukan laba sebesar Rp1,54 triliun, naik 1,30% dari 2021 yang sebesar Rp1,52 triliun.

Direktur Utama BJTM, Busrul Amin menyampaikan, perseroan menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut, antara lain dengan memperkuat kredit segmen konsumer yakni kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Selain itu, kata dia, perseroan juga akan melakukan transformasi organisasi dengan menambah sumber daya manusia atau SDM baru, untuk menempati jabatan senior executive vice president (SEVP). Nantinya, masing-masing SEVP akan berfokus pada segmen bisnis yang berbeda-beda.

“Dalam transformasi nanti akan dibentuk SEVP consumer banking. Ada yang khusus di syariah, konsumer dan korporasi, sehingga bisnis prosesnya lebih mudah dan cepat,” kata Busrul dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Tak hanya itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan aset sebesar 1-2%, di mana Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 8-9% dengan struktur dan kontribusi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang lebih baik. 

“Diharapkan akan ada pergeseran dengan optimalisasi aset dari pendapatan treasuri ke pendapatan kredit,” imbuh dia.

Sepanjang tahun 2023 ini, kredit ditargetkan tumbuh sebesar 12-13%. Di mana, hingga Desember 2022 lalu kredit BJTM tercatat sebesar Rp46,19 triliun atau tumbuh 8,06%.

Secara rinci, kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi penyumbang kenaikan tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 26,24% atau tercatat sebesar Rp6,34 triliun. Kemudian, portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat Rp11,20 triliun. Serta, capaian kredit di sektor konsumsi juga tumbuh sebesar 5,11% atau tercatat Rp28,65 triliun.

“Kami sudah siapkan perangkat dan infrastruktur termasuk segmentasi kreditnya, peningkatan kompetensi, serta melakukan pemetaan bisnis untuk masing-masing wilayah market kami,” pungkas Busrul.

(YNA)

SHARE