Bank Jatim (BJTM) Jadi Pemegang Saham Bank Banten (BEKS)
Bank Jatim (BJTM) resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Banten (BEKS) usai membeli 0,053 persen saham atau setara Rp742,8 juta.
IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (BJTM) resmi menjadi salah satu pemegang saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten (BEKS). Langkah tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Corporate Secretary Bank Jatim, Fenty Rischana mengatakan, pereroan memborong 27,5 juta saham BEKS di pasar reguler. Transaksi tersebut dilakukan pada harga Rp27, sehingga dana yang dikeluarkan sebesar Rp742,8 juta.
"Dampaknya Bank Jatim menjadi pemegang saham Bank Banten," katanya dalam keterbukaan informasi, Kamis (6/11/2025).
Bank Jatim hanya membeli 0,053 persen saham Bank Banten atau kurang dari Rp1 miliar, jauh di bawah rencana penyertaan modal yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp10 miliar. Tak diketahui apakah akuisisi atas saham BEKS sudah selesai atau masih berlanjut.
Aksi korporasi ini sebelumnya telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham Bank Jatim pada 2024. Kemudian, Bank Jatim dan Bank Banten menandatangani perjanjian penyertaan modal pada 6 Oktober 2025.
Bank Banten menjadi salah satu BPD yang masuk dalam KUB yang dibentuk Bank Jatim. Selain Bank Banten, ada empat bank lainnya yang sudah dan akan masuk dalam KUB yakni Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank NTT, dan Bank Sultra.
Direktur Bisnis Menengah, Korporasi, dan Jaringan Bank Jatim, Arif Suhirman sebelumnya mengungkapkan, pihaknya tengah memproses empat BPD untuk masuk KUB setelah Bank NTB Syariah menjadi satu-satunya BPD yang resmi masuk KUB.
"Harapan kami tentunya paling cepat September akhir ini selesai, paling lambat Oktober itu sudah disetujui oleh OJK," katanya pada September 2025.
Arif juga memastikan, penambahan lima BPD ini merupakan yang terakhir, sehingga tidak ada lagi rencana untuk menambah BPD baru untuk masuk dalam KUB. Program ini merupakan upaya sinergi nyata untuk memperkuat ekosistem bank daerah, mulai dari permodalan hingga kapasitas SDM dan teknologi.
(Rahmat Fiansyah)