BANKING

Bank Mandiri (BMRI) Salurkan Kredit Rp1.672 Triliun pada Kuartal I-2025

Anggie Ariesta 29/04/2025 19:23 WIB

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat penyaluran kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.672 triliun pada kuartal I-2025.

Bank Mandiri (BMRI) Salurkan Kredit Rp1.672 Triliun pada Kuartal I-2025 (foto dok bank mandiri)

IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat penyaluran kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.672 triliun pada kuartal I-2025. Capaian ini tumbuh 16,5 persen secara year-on-year (YoY).

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengungkapkan, pertumbuhan kredit ini didorong oleh kinerja positif di segmen wholesale dan retail. 

Segmen wholesale tidak hanya menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan bagi segmen retail melalui ekosistem yang terbentuk.

"Selama kuartal I-2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air, serta juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Dalam penyaluran kreditnya, Bank Mandiri memfokuskan diri pada sektor-sektor yang memiliki prospek baik dan resilien, seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. 

Tercatat, kredit korporasi tumbuh sebesar 20 persen YoY atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun. Selain itu, kredit komersial juga menunjukkan pertumbuhan yang baik sepanjang kuartal I-2025, mencapai 21,4 persen YoY atau sebesar Rp296 triliun. 

Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami kenaikan sebesar Rp11 triliun secara tahunan, menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025. Realisasi ini menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Pertumbuhan kredit yang positif ini juga diiringi dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil dipertahankan di level 1,01 persen pada Maret 2025. 

Hal ini juga berdampak positif pada perbaikan biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik menjadi 0,71 persen per Maret 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,99 persen.

"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tutur Darmawan.

Sebagai bagian dari strategi akselerasi pertumbuhan, Bank Mandiri terus mempercepat transformasi digital melalui penguatan platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Sampai dengan Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta pengguna. 

Pada kuartal I-2025, frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai 1,1 miliar transaksi, naik 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi menembus Rp1.070 triliun, meningkat 16 persen secara YoY.

Adapun, Kopra by Mandiri mencatatkan volume transaksi sebesar 349 juta hingga per kuartal I ini dengan nilai transaksi yang dikelola Kopra by Mandiri tumbuh 23 persen secara YoY mencapai Rp6.000 triliun. 

Darmawan menyatakan, digitalisasi menjadi pilar penting dalam meningkatkan daya saing Bank Mandiri sekaligus memperluas akses keuangan nasional.

Melalui optimalisasi layanan digital Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp7.066 triliun hingga akhir Maret 2025, tumbuh 21,9 persen secara tahunan. 

Kinerja positif ini turut mendorong efisiensi operasional, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only yang terjaga di level 38,2 persen di akhir kuartal I-2025.

Raup Laba Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025

Sejalan dengan kinerja solid di berbagai lini, Bank Mandiri juga mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun hingga Maret 2025 atau tumbuh 3,9 persen YoY. Capaian ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional yang diterapkan perseroan. 

Pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8 persen secara bank only.

Lebih lanjut, penguatan manajemen risiko menjadi bagian integral dari strategi ekspansi Bank Mandiri. Rasio NPL coverage Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299 persen, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

"Penguatan manajemen risiko menjadi pondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka Panjang," kata Darmawan. 

"Kami optimistis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya.

(Fiki Ariyanti)

SHARE