Bank Mega Syariah Incar Pertumbuhan dari Pembiayaan Korporasi Usai BI Rate Turun
Bank Mega Syariah bakal memaksimalkan pertumbuhan pembiayaan korporasi pada 2025. Hal itu sejalan dengan BI Rate yang turun ke level 5,75 persen.
IDXChannel - Bank Mega Syariah bakal memaksimalkan pertumbuhan pembiayaan korporasi pada 2025. Hal itu sejalan dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan atau BI rate ke level 5,75 persen.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji menilai pembiayaan di sektor korporasi memiliki potensi besar dalam memperluas ekosistem bisnis perseroan. Fokus utamanya yaitu membangun sinergi yang kuat dengan nasabah korporasi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
"Dari nasabah korporasi tersebut, kami akan memperkuat strategi B2B2C (business-to-business-to-consumer). Dengan pendekatan ini, Bank tidak hanya memberikan pembiayaan terhadap perusahaan, tetapi juga memperluas peluang untuk menjangkau pegawai dan ekosistem retail yang terdapat pada perusahaan tersebut,” kata pria yang akrab disapa Oney itu dalam keterangan resmi, Selasa (21/1/2025).
Untuk mendukung nasabah korporasi, baik corporate maupun business banking, Bank Mega Syariah menyediakan berbagai kemudahan layanan. Salah satunya Cash Management System (CMS) yang mempermudah nasabah korporasi untuk bertransaksi.
Oney menambahkan, pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan inklusif sekaligus memperkuat basis di segmen konsumer melalui produk-produk retail seperti kartu pembiayaan Syariah Card, tabungan haji, dan layanan digital melalui aplikasi mobile banking M-Syariah.
Sepanjang 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan jumlah transaksi CMS mencapai lebih dari 89 ribu, tumbuh 22,8 persen dibandingkan 2023. Sementara itu, volume transaksi meningkat lebih dari 49 persen, mencapai Rp 14,5 triliun di 2024.
Adapun pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah pada 2024 tercatat tumbuh lebih dari 29 persen year-to-date (ytd).
Di sisi lain, kartu pembiayaan Syariah Card menjadi salah satu produk yang dapat ditawarkan untuk pegawai dan ekosistem di dalam perusahaan tersebut.
Sepanjang 2024, jumlah kartu yang diterbitkan tumbuh lebih dari 272 persen ytd, dengan total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card meningkat hingga lebih dari 385 persen ytd. Hal ini menunjukkan antusiasme nasabah terhadap produk ini sebagai solusi keuangan syariah yang inovatif.
Selain itu, aplikasi mobile banking M-Syariah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Jumlah pengguna aplikasi ini meningkat hingga lebih dari 52 persen ytd, dengan total transaksi yang tumbuh hingga 77 persen. Capaian itu menegaskan komitmen Bank Mega Syariah dalam mendukung transformasi digital dan memberikan kemudahan transaksi kepada nasabah.
Pada 2024, Bank Mega Syariah telah menjalin 442 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) & Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta telah melakukan lebih dari 5.700 keberangkatan haji dan lebih dari 900 keberangkatan umrah. Total nasabah tabungan haji naik lebih dari 6 persen dan haji khusus meningkat hingga 246 persen.
Selain itu, Bank Mega Syariah akan memfokuskan konsentrasi cabang pada pengembangan produk bancassurance dan mutual fund sebagai upaya untuk memperluas basis nasabah dan meningkatkan kontribusi fee based income (FBI).
“Kolaborasi dengan mitra strategis seperti perusahaan asuransi dan manajer investasi yang memiliki rekam jejak kuat di pasar akan terus diperluas. Dengan begitu, Bank Mega Syariah semakin dapat menyediakan produk yang kompetitif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Oney.
Hingga 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan pertumbuhan FBI sebesar 16,32 persen (YoY). Peningkatan ini didorong oleh berbagai inovasi layanan dan produk termasuk forex, wealth management, kartu pembiayaan Syariah Card, aplikasi mobile banking M-Syariah, dan berbagai produk serta layanan lainnya.
(Febrina Ratna Iskana)