Bank Syariah Indonesia (BRIS) Cetak Laba Rp2,78 Triliun di Semester I-2023
Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan kenaikan laba bersih setelah pajak 30,5% secara tahunan sebesar Rp2,78 triliun pada semester I-2023.
IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan kenaikan laba bersih setelah pajak 30,5% secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp2,78 triliun pada semester I-2023 dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,13 triliun.
Naiknya laba bersih didukung kenaikan pendapatan, di mana BRIS mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 10,4% yoy menjadi Rp10 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp9,1 triliun.
BSI juga mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar Rp221,9 triliun pada paruh pertama 2023. Angka ini naik 16% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp191,3 triliun.
"Kredit Bank Syariah Indonesia naik sebesar 16% year on year, mencapai Rp222 triliun. Dengan return of equity (RoE) yang mencapai 17%," kata Direktur Manajemen Risiko BMRI Ahmad Siddik Badruddin dalam paparan kinerja Bank Mandiri pada Senin (31/7/2023).
Secara rinci, kredit konsumer menjadi salah satu kontributor terbesar mencapai Rp114,1 triliun. Sedangkan kredit korporasi memberikan kontributor terbesar kedua dengan senilai Rp51,9 triliun.
Siddik mengungkapkan, RoE dari BSI pada periode ini tercatat senilai 17%. Ini berarti, ada penurunan sekitar 0,6% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rasio imbal balik ekuitas atau ROE tersebut telah turun 6 basis poin dari yang sebelumnya 17,6% pada semester I-2022. Jumlah tersebut tergolong sehat.
Sementara itu, sebesar Rp1,43 triliun dari laba BSI merupakan porsi kepemilikan dari Bank Mandiri. Angka kontribusi laba BSI terhadap Bank Mandiri itu telah naik dari sebelumnya sebesar Rp1,07 triliun.
Untuk kualitas aset kredit, BRIS mencatat NPF Gross di periode Juni 2023 di 2,31%, lebih rendah dari periode Juni 2022 di level 2,78%. BRIS juga mencatat NPF Coveragea di level 189,2%, naik dibanding Juni 2022 sebesar 157,9%.