BANKING

Bank Woori Saudara (SDRA) Perkuat Bisnis Treasury dan Valas untuk Dorong Fee Based Income

Aldo Fernando 25/08/2025 10:27 WIB

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) atau BWS, menargetkan penguatan bisnis treasury sebagai bagian dari strategi perusahaan pada 2025.

Bank Woori Saudara (SDRA) Perkuat Bisnis Treasury dan Valas untuk Dorong Fee Based Income. (Foto: BWS)

IDXChannel – Bank KBMI II asal Korea Selatan, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) atau BWS, menargetkan penguatan bisnis treasury sebagai bagian dari strategi perusahaan pada 2025. Segmen ini mencatat pertumbuhan signifikan pada paruh pertama 2025 dan diperkirakan masih berlanjut hingga akhir tahun ini.

Selain segmen pensiunan, pegawai, komersial, dan pendanaan, treasury juga menjadi salah satu lini operasi penting bagi BWS. Segmen ini mencakup pengelolaan serta optimalisasi dana bank, termasuk melalui transaksi valuta asing (valas), pasar uang, dan investasi dalam bentuk penempatan maupun efek-efek.

Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian non-audit Juni 2025, BWS membukukan keuntungan transaksi valas sebesar Rp32,1 miliar, tumbuh 58,9 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi pendapatan dari valas juga melonjak signifikan, mencapai 28,7 persen dari total pendapatan operasional lainnya per Juni 2025. Angka ini naik tajam dari posisi Juni 2024 yang masih sebesar 12,1 persen.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menjelaskan, bisnis treasury bisa menjadi salah satu sumber diversifikasi untuk bank dalam kondisi seperti sekarang ini.

“Bank bisa optimalkan fund atau excess liquidity untuk transaksi fixed income baik untuk dapatkan bunga menarik jaga NIM atau sesederhana dapatkan gain dari transaksi,” kata Azis.

Segmen treasury dan valas juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan non bunga atau fee-based income. Fluktuasi pasar keuangan jika dicermati dengan jeli dan risikonya dikelola dengan benar maka bank bisa mendapatkan ‘cuan’ dari bisnis treasuri.

Untuk BWS, kenaikan signifikan keuntungan valas yang dicatatkan menunjukkan bahwa eksekusi strategi berjalan dengan baik sehingga membuahkan hasil yang positif.

Sebagai informasi, BWS sebagai bank dengan total aset mencapai Rp58,3 triliun menetapkan bahwa bank akan melakukan intensifikasi sumber pendapatan berbasis biaya dari transaksi ekspor-impor dan transaksi treasury.

“Sebagai salah satu bank yang berorientasi dan memfasilitasi ekspor-impor, transaksi valas menjadi esensial baik untuk bank maupun nasabah dengan berbagai kebutuhan. Inilah yang dilakukan oleh BWS dan treasury serta valas memang menjadi core business yang penting untuk diperkuat,” imbuh Azis.

Menurut Azis, prospek segmen treasuri untuk di sisa tahun 2025 masih akan tetap positif yang ditopang oleh kondisi kebijakan moneter dan makroekonomi global maupun lokal.

Ia menekankan bahwa memang akan ada volatilitas. Namun dengan strategi yang tepat pasar keuangan masih dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang menarik bagi bank. (Aldo Fernando)

SHARE