BBRI Salurkan Kredit UMKM Rp1.095 Triliun di Semester I-2024
BBRI menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional lewat pemberdayaan UMKM.
IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional lewat pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bank terbesar di Indonesia itu menyalurkan kredit lebih dari Rp1.000 triliun pada semester I-2024.
Direktur Utama BBRI Sunarso mengatakan, hingga akhir Juni 2024, perseroan menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun. Jumlah tersebut setara 81,69 persen dari total penyaluran kredit BBRI.
“Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” ujar Sunarso lewat keterangan resmi, Jumat (26/7/2024).
Penyaluran kredit BBRI kepada segmen UMKM tersebut terdiri dari segmen mikro Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun, dan segmen menengah Rp41,5 triliun. Sunarso menegaskan, pemberdayaan terhadap UMKM menjadi hal yang krusial mengingat sektor ini merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
Dari sisi jumlah usaha, UMKM mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha. Sementara pada tahun 2023, jumlah pelaku usaha UMKM mencapai 66 juta dengan kontribusi Rp9.580 triliun atau setara 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM juga berperan besar dalam penyerapan lapangan pekerjaan dengan menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja.
Secara umum, BBRI mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan hingga akhir kuartal II-2024. Dengan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BBRI secara konsolidasian mencetak laba bersih Rp29,90 triliun.
Sunarso mengungkapkan bahwa kinerja positif BRI Group tersebut tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh dua digit. Hingga Juni 2024, penyaluran kredit BBRI tercatat Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20 persen secara year on year (yoy).
Penyaluran kredit yang tumbuh dua digit tersebut membuat aset BBRI meningkat 9,54 persen yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudensial sehingga BBRI mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94 persen pada akhir kuartal-II 2023 menjadi 12 persen pada akhir kuartal-II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05 persen dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,6 persen,” kata Sunarso.
(Rahmat Fiansyah/Adv)