BANKING

BBTN Akuisisi Saham Bank Victoria Syariah, Ini Alasan dan Tahapannya

Fiki Ariyanti 20/01/2025 16:42 WIB

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi mengumumkan akan mengakuisisi 100 persen saham PT Bank Victoria Syariah. Ini alasan dan tahapan akuisisinya.

BBTN Akuisisi Saham Bank Victoria Syariah, Ini Alasan dan Tahapannya (foto mnc media)

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi mengumumkan akan mengakuisisi 100 persen saham PT Bank Victoria Syariah dari para pemegang sahamnya, yakni  PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta. 

Dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/1/2025), manajemen BBTN mengatakan, untuk dapat meningkatkan layanan perbankan syariah yang selama ini telah disediakan oleh Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, perseroan bermaksud membentuk suatu Bank Umum Syariah melalui strategi anorganik, yakni pengambilalihan Bank Victoria Syariah.

Selain untuk meningkatkan layanan perbankan syariah, akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN juga merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan dalam pelaksanaan pemisahan UUS BTN sehubungan dengan telah terpenuhinya syarat pemisahan suatu unit usaha syariah oleh bank umum konvensional sesuai dengan ketentuan Undang-undang.

Sehingga selanjutnya, UUS BTN akan dipisahkan dari BTN, serta akan diintegrasikan ke dalam Bank Victoria Syariah. 

"Pengambilalihan Bank Victoria Syariah oleh BTN didasarkan pada pertimbangan, yakni salah satunya adalah status Bank Victoria Syariah yang merupakan bank dengan KBMI 1, maka BTN akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan integrasi bisnis dengan Bank Victoria Syariah," kata manajemen BBTN, Senin (20/1/2025).

"Selain itu, pertimbangan UUS BTN memiliki akses sinergi BUMN, dukungan induk, top of mind dalam KPR, dan asset yang besar, membuat UUS BTN memiliki potensi besar untuk tumbuh pesat. Hal ini sejalan dengan harapan BTN dapat meningkatkan kinerja Bank Victoria Syariah lebih baik melalui investasinya," tuturnya. 

Sementara bagi Bank Victoria Syariah, akuisisi oleh BTN akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memperkuat posisinya menjadi lebih strategis.

Serta sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kualitas layanan perbankan syariah yang lebih luas dalam rangka mengoptimalkan operasional, serta penguatan kontribusi dan daya saing Bank Victoria Syariah sebagai bagian dari industri perbankan nasional.

Dalam akuisisi ini, BBTN akan mencaplok sebanyak-banyaknya 100 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Victoria Syariah, yakni VICO memiliki 850 juta saham atau 80,18 persen dengan nilai nominal Rp850 miliar. 

Selanjutnya BVIC menggenggam 209,98 juta atau 19,80 persen saham Bank Victoria Syariah senilai Rp209,98 miliar, dan BHP Jakarta mengempit 17.317 saham atau 0,0016 persen senilai Rp17,31 juta. Sehingga jumlah saham sebanyak 1,06 miliar atau 100 persen dengan nilai Rp1,06 triliun. 

"Pengambilalihan ini akan dibiayai melalui sumber pendanaan internal," ujar manajemen BBTN. 

Dalam pengumuman terpisah di keterbukaan informasi BEI, Direktur Utama BBTN, Nixon L.P. Napitupulu menegaskan, tahapan pelaksanaan akuisisi Bank Victoria Syariah oleh perseroan masih berlangsung dan akan diselesaikan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan. 

"Yakni didapatkannya persetujuan dari RUPS perseroan dan Bank Victoria Syariah, persetujuan OJK atas pengambilalihan Bank Victoria Syariah oleh perseroan, hasil penilaian kemampuan dan kepatutan perseroan sebagai pemegang saham pengendali Bank Victoria Syariah, persetujuan atas rencana pembentukan kelompok usaha bank, serta tunduk pada peraturan Kementerian Hukum, khusus untuk penjualan saham yang terdaftar atas nama BHP Jakarta," tutur Nixon. 

Pada hari ini (20/1), saham BBTN, VICO, dan BVIC kompat menguat tersengat pengumuman akuisisi. Saham BBTN ditutup naik 0,92 persen di Rp1.095.

Sementara saham VICO melesat 8,55 persen ke Rp254 dan saham BVIC melonjak 19,35 persen menjadi Rp111. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE