BANKING

BCA (BBCA) Cetak Laba Bersih Rp54,8 Triliun di 2024

Anggie Ariesta 23/01/2025 16:50 WIB

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024.

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024. Raihan laba tersebut lebih tinggi 13 persen dibandingkan 2023 yang mencapai Rp48,6 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengapresiasi kepercayaan nasabah hingga regulator, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif. Dia menilai, BCA mampu tumbuh positif seiring perkembangan ekonomi domestik yang menghadapi tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global. 

"BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dan hal ini kami wujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis, di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA. Berbagai kegiatan itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024,” kata Jahja dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BCA, Kamis (23/1/2025). 

Adapun BCA dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas kredit di mana rasio kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) terjaga di level 1,8 persen dan loan at risk (LAR) membaik menjadi 5,3 persen.

Jahja menambahkan, penyaluran kredit BCA sepanjang tahun lalu ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen mencapai Rp426,8 triliun. Sementara itu, kredit komersial naik 8,9 persen mencapai Rp137,9 triliun dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun. 

Adapun total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain yang mayoritas kartu kredit juga tumbuh 12,8 persen menjadi Rp22,9 triliun," katanya.

Penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan tumbuh 12,5 persen menjadi Rp229 triliun per Desember 2024, berkontribusi hingga 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan. Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2 persen secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun. 

Pendapatan bunga bersih (net interest income atau NII) BCA tumbuh 9,5 persen menjadi Rp82,3 triliun pada 2024.  Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. 

Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun. Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21 persen mencapai 36 miliar. 

Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24 persen Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE