BCA Perkuat Desa Wisata Dalam Negeri agar Lebih Mandiri
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperkuat keberadaan desa wisata di dalam negeri.
IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih memperkuat keberadaan desa wisata di dalam negeri. Hal ini dilakukan agar desa wisata lokal menjadi lebih mandiri dan memiliki tata kelola yang baik.
"Sektor pariwisata merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang dapat mendorong pembangunan daerah dan memperluas lapangan pekerjaan," kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, Rabu (7/2/2024).
Hera meyakini optimalisasi infrastruktur dan SDM dapat menjadi kunci untuk mewujudkan pembangunan ekonomi. Dalam komitmen pembinaan berkelanjutan, pihaknya fokus pada kemitraan dengan komunitas, terutama dalam memanfaatkan potensi wisata berbasis komunitas di Desa Bakti BCA.
"Kami berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata dia.
BCA mencatat saat ini ada 26 desa yang mendapat binaan secara intensif dari bank tersebut. Puluhan desa ini tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
"Jadi 12 dari 26 desa di antaranya merupakan binaan hasil kolaborasi dengan Kemenparekraf," kata dia.
Sejauh ini, desa-desa binaan tersebut berhasil menerima berbagai penghargaan berskala nasional maupun internasional.
Terbaru, dikatakannya, Desa Wisata Taro dan Desa Wisata Hijau Bilebante berhasil meraih penghargaan Best Tourism Village kategori Update Programme dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) di tahun 2023.
"Kami akan terus melanjutkan pendampingan dan pembinaan yang intens kepada Desa Bakti BCA di seluruh Indonesia. Kami berharap desa-desa tersebut bertransformasi menjadi destinasi bertaraf internasional namun tetap melestarikan keanekaragaman budaya, tradisi, dan kekayaan alam yang dimiliki di masing-masing desa," kata dia.
BCA saat ini melakukan pengayaan praktik tata kelola desa wisata berkelanjutan, di antaranya tata kelola yang bertanggung jawab, ekonomi kreatif secara berkelanjutan, hingga sosial budaya dalam upaya pelestarian budaya nusantara.
"Para perwakilan pengurus desa juga mendapatkan contoh-contoh penerapan praktik pariwisata berkelanjutan sebagai modal penting menciptakan sumber daya manusia desa wisata yang unggul, serta melakukan benchmarking terhadap praktik terbaik dalam industri serupa," katanya.
(NIY)