Beberapa Pejabat The Fed Masih Ragu Soal Pemangkasan Suku Bunga
Empat pejabat Federal Reserve menyoroti dilema bank sentral tentang apakah akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan berikutnya
IDXChannel - Pasar keuangan memperkirakan peluang 100 persen bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga. Namun beberapa pembuat kebijakan tampak tidak begitu yakin dalam pidato-pidatonya baru-baru ini.
Dilansir dari laman Yahoo Finance Kamis (14/8/2025), empat pejabat Federal Reserve menyoroti dilema bank sentral tentang apakah akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan berikutnya di bulan September atau tidak. Namun tidak satu pun dari mereka berkomitmen.
Pasar keuangan memperkirakan, Fed akan memangkas suku bunga acuannya untuk menurunkan biaya pinjaman dan mendorong perekonomian, menurut perangkat FedWatch CME Group.
Para pejabat Fed telah mempertahankan suku bunga dana federal lebih tinggi dari biasanya untuk meredam sisa-sisa gejolak inflasi pasca pandemi. Mereka telah mempertahankannya di kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen sejak Desember.
Namun, The Fed dapat menurunkan suku bunga untuk mencegah lonjakan pengangguran yang parah. Kongres pun telah menugaskan bank sentral dengan mandat ganda untuk menjaga inflasi tetap rendah dan lapangan kerja tetap tinggi.
Dilema The Fed adalah tarif yang ditetapkan Presiden Donald Trump mengancam kedua sisi misi gandanya. Sebab, harga yang lebih tinggi dapat memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan lapangan kerja secara bersamaan.
Data ekonomi terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat dan inflasi semakin meningkat dari target tahunan The Fed sebesar 2 persen.
Berikut pernyataan anggota komite kebijakan The Fed tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September dalam beberapa hari terakhir:
"Dengan tingkat pengangguran yang rendah meskipun pertumbuhan lapangan kerja baru-baru ini melambat, The Fed memiliki waktu untuk menunggu dan melihat apakah inflasi atau pengangguran yang menjadi ancaman terbesar," ujar Raphael Bostic, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, dalam sebuah acara di sebuah perguruan tinggi komunitas di Alabama, Rabu.
Bank sentral sebaiknya mencoba menunggu sampai kita memiliki sedikit kejelasan tentang arah perkembangannya. "Saya rasa kita punya kemewahan untuk melakukan itu saat ini, karena pasar tenaga kerja sudah hampir mencapai tingkat kesempatan kerja penuh," ujarnya.
Bostic mengatakan bank harus berusaha menghindari fluktuasi kebijakan moneter seperti yang terjadi pada tahun 1970-an, sehingga dapat merugikan perekonomian.
(kunthi fahmar sandy)