BANKING

Berada di Tengah Ketidakpastian Global, Kredit Perbankan Nasional Tetap Tumbuh

taufan sukma 10/05/2024 14:09 WIB

Penyaluran kredit meningkat sebesar 11% year-on-year mencapai lebih dari Rp7.094 Triliun di Februari 2024

Berada di Tengah Ketidakpastian Global, Kredit Perbankan Nasional Tetap Tumbuh (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Industri perbankan Indonesia menunjukkan ketangguhan yang signifikan di tengah guncangan ekonomi global dan fluktuasi politik dalam negeri.

Menurut laporan terbaru dari Tim Analitik Kredit Rating Indonesia (KRI), yang dilakukan oleh Gromy Purba dan Samuel Sitorus, sektor ini tidak hanya bertahan tetapi juga mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan.

Dalam periode yang ditinjau, penyaluran kredit meningkat sebesar 11% year-on-year mencapai lebih dari Rp7.094 Triliun di Februari 2024, dan jumlah deposito mengalami lonjakan hingga 5,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp8.440 Triliun.

"Kami melihat perbaikan signifikan dalam kualitas aset, dengan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) net yang turun menjadi 2,4 persen pada Februari 2024 dari 2,6 persen di tahun sebelumnya," ujar Gromy Purba, dalam keterangan resminya.

Sektor perbankan juga menunjukkan kecukupan modal yang sangat baik, dengan rasio kecukupan modal yang mencapai lebih dari 27,8 persen, yang menurut Samuel Sitorus telah memberikan pondasi yang kuat bagi perbankan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi yang mungkin muncul.

Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga perbankan sebesar 0.25 basis poin menjadi 6.25% pada April 2024 juga mendapat sorotan.

Kenaikan ini berhasil menstabilkan nilai tukar Rupiah, namun di sisi lain, menimbulkan dampak negatif terhadap kemampuan bayar debitur, khususnya di segmen UMKM, Mikro dan Individual (consumer loan).

"Kenaikan ini memang memberi dampak ke stabilitas moneter, tetapi kita juga harus waspada terhadap tekanan yang ditimbulkannya pada kemampuan bayar konsumen," ujar Samuel.

Kendati menghadapi tantangan likuiditas dan potensi peningkatan NPL karena faktor-faktor tersebut, tim KRI optimis bahwa sektor perbankan masih memiliki peluang pertumbuhan yang solid.

Kenaikan Net Interest Margin (NIM) menjadi 4,6 persen menunjukkan potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam industri perbankan.

"Kami percaya sektor ini mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada untuk ekspansi lebih lanjut," pungkas Gromy. 

(TSA)

SHARE