BANKING

Berencana Caplok Silicon Valley Bank, Elon Musk Malah Dihujat

Tangguh Yudha/MPI 14/03/2023 17:40 WIB

Bukan tanpa alasan, banyak pihak yang menilai akuisisi Musk justru malah menghadirkan petaka bagi banyak orang.

Berencana Caplok Silicon Valley Bank, Elon Musk Malah Dihujat (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Silicon Valley Bank (SVB) resmi ditutup dan disita asetnya oleh otoritas Amerika Serikat pada Jumat 10 Maret 2023 kemarin. Penutupan SVB ini menjadikannya bank ritel terbesar yang bangkrut sejak 2008.

Di tengah keprihatinan tersebut, Elon Musk muncul lantaran sebelumnya dicolek oleh CEO Razer Min-Liang Tan yang menyarankannya untuk membeli SVB sesegera mungkin. 

Musk pun mengaku tertarik dengan ide Tan. "Saya terbuka untuk gagasan itu," kata Musk seperti dikutip dari cuitan di Twitter-nya, Selasa (14/3/2024).

Musk sendiri belakangan memang hobi mengakusisisi perusahaan-perusahaan besar. Yang terbaru yang dilakukan salah satu orang terkaya di dunia itu adalah mencaplok media sosial Twitter seharga Rp 683 triliun.

Namun alih-alih mendapat dukungan dari masyarakat dunia, kali ini Musk malah cenderung mendapat kecaman. Bukan tanpa alasan, banyak pihak yang menilai akuisisi Musk justru malah menghadirkan petaka bagi banyak orang.

Seorang pengguna yang tampaknya tidak setuju menjawab bahwa Musk sebentar lagi akan menjual saham Tesla untuk membeli bank yang sudah bangkrut itu. Ia pun menolak dengan keras gagasan itu.

"Dan jual lagi saham Tesla senilai USD20 miliar. Tidak, terima kasih!" ktanya 

Pengguna lain juga memutuskan untuk menggunakan kesempatan ini untuk menggeser Musk dari Twitter sehingga membuatnya sibuk dan tidak mengganggu para pengguna Twitter dengan kebijakan anehnya.

“Ya, beri dia sesuatu untuk membuatnya sibuk. Dia hampir tidak ada hubungannya," lanjut netizen tersebut.

Sebagai bank yang fokus meminjamkan uang ke bisnis startup, saham SVB turun 60% dalam waktu seminggu. Asal-usul penutupan SVB dimulai ketika bank mengumumkan bahwa mereka menjual sebagian sahamnya karena kekurangan uang karena kehilangan simpanan nasabah.

Ketika ini terjadi, Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California memerintahkan agar bank tersebut segera ditutup. Regulator kemudian memilih Federal Deposit Insurance Cooperation untuk menangani semua tugas terkait penutupan SVB.

Perlu dicatat bahwa SVB adalah salah satu bank terbesar di negara itu dengan sekitar 17 cabang di California dan Massachusetts saja. DFPI juga mengatakan bahwa pada penutupan hari kerja pada 9 Maret, SVB memiliki saldo kas negatif sebesar $958 juta.

(DES)

SHARE