Bertemu Pejabat G20 di Brasil, Gubernur BI Soroti Tren Digitalisasi Sektor Keuangan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menghadiri pertemuan pertama Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20, di Sao Paulo, Brasil.
IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menghadiri pertemuan pertama Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20, di Sao Paulo, Brasil, 28-29 Februari 2024.
Dalam pertamuan tersebut, Perry menyoroti tiga tren digitalisasi di sektor keuangan, yaitu digitalisasi di sistem pembayaran, digitalisasi di perbankan, serta digitalisasi melalui konektivitas cross-border payments.
Dari hal di atas yang dimaksud, Perry mengingatkan kembali lima peran pembuat kebijakan di G20.
"Pertama, rethink and review konsolidasi industri perbankan dan pembayaran, baik dari sisi transaksi, interkoneksi, kapasitas, manajemen risiko, dan teknologi informasi. Kedua, memperkuat regulasi dan supervisi, termasuk manajemen risiko dan keamanan siber," ujar dia dalam forum tersebut, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).
Ketiga, regulasi kepemilikan dan privasi data, baik data publik, data kontraktual, maupun data pribadi. Keempat, cross-border governance, baik dari sisi teknis, regulasi dan supervisi, nilai tukar dan capital flows.
Kelima, pentingnya literasi keuangan dan edukasi, antara lain perlindungan konsumen dan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Pertemuan pertama FMCBG di bawah Presidensi Brasil tersebut juga membahas berbagai agenda penting yang dipayungi tema utama, "Building a Just World and a Sustainable Planet".
Tema tersebut membahas peran kebijakan ekonomi dalam mengatasi ketidaksetaraan (inequalities), perkembangan perekonomian global, sektor keuangan dan kebijakan perpajakan internasional untuk abad ke-21, serta global debt dan pembangunan berkelanjutan.
Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral sepakat bahwa perekonomian global berubah secara cepat, namun masih dibayangi ketidakpastian.
Selain itu, ketegangan geopolitik yang semakin meluas berisiko meningkatkan ancaman perekonomian ke depan. Oleh karena itu, G20 sepakat untuk mengoptimalkan kerja sama internasional.
Dalam pembahasan terkait agenda sektor keuangan, para gubernur bank sentral sepakat bahwa penting untuk memanfaatkan potensi teknologi digital, termasuk aset kripto, Central Bank Digital Currencies, dan cross-border payments, namun tetap mengedepankan regulasi untuk mengantisipasi risiko yang melekat.
Pertemuan perdana untuk tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur ini dihadiri oleh seluruh anggota G20, termasuk African Union yang telah menjadi anggota tetap G20, negara undangan (Angola, Mesir, Nigeria, Norwegia, Portugal, Spanyol, Singapura, Swiss, and Uni Emirat Arab), serta sejumlah organisasi internasional. (NIA)