BANKING

BI Akui Sudah Bisa Perkirakan Arah Pergerakan Dolar AS, Bagaimana Nasib Rupiah?

Anggie Ariesta 15/01/2025 17:10 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya sudah memperkirakan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) ke depannya.

BI Akui Sudah Bisa Perkirakan Arah Pergerakan Dolar AS, Bagaimana Nasib Rupiah? (Foto MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya sudah memperkirakan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) ke depannya. Sehingga, nilai tukar Rupiah yang terus melemah bisa diredam.

Menurut Perry, hal tersebut juga terlihat pasca arah kebijakan Federal Reserve atau The Fed yang kemungkinan pada 2025 ini hanya sekali menurunkan suku bunga acuan. Artinya, sama seperti BI Rate yang diturunkan sebesar 25 basis poin.

"Dua dampak ini juga kami sudah bisa memperkirakan arah pergerakan dolar indeksnya. Nah, bukan kami harus menunggu semuanya jelas, namanya pengambilan keputusan harus menunggu ketidakpastian," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Januari 2025 dengan Cakupan Triwulanan di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Dari sisi domestik, kata Perry, inflasi masih rendah dalam dua tahun terakhir. Dengan inflasi yang rendah, maka membuka peluang turunnya suku bunga.

"Yang selama ini menjadi perhatian kami adalah ketidakjelasan global tadi lho, dampaknya terhadap nilai tukar, dan kami sudah menakar nilai tukar sekarang itu relatif stabil dan sejalan dengan nilai fundamentalnya ke depan," kata dia.

Perry mengungkapkan, dalam dua hari ini BI sudah melakukan skenario yang kesimpulannya adalah nilai tukar untuk sekarang dan ke depan masih konsisten dengan nilai fundamental yaitu inflasi dan perkembangannya.

Berdasarkan data BI, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Januari 2025 (hingga 14 Januari 2025) hanya melemah sebesar 1,00 persen (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024.

Perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti rupee India, peso Filipina, dan baht Thailand yang masing-masing melemah sebesar 1,20 persen; 1,33 persen; dan 1,92 persen.

Sebaliknya, nilai tukar Rupiah tercatat menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar dolar AS, dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang.

(Dhera Arizona)

SHARE