BANKING

BI Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga, Ini Bocoran dari Perry Warjiyo

Anggie Ariesta 29/07/2025 11:19 WIB

Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal kuat adanya ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate lebih lanjut di tahun ini.

BI Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga, Ini Bocoran dari Perry Warjiyo. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal kuat adanya ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate lebih lanjut di tahun ini. Namun, hal itu dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, ada beberapa alasan utama yang mendasari potensi penurunan suku bunga lebih lanjut.

"Tadi sudah saya sampaikan, ada ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Alasannya apa? Inflasinya rendah," kata Perry dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, Jakarta, dikutip pada Selasa (29/7/2025).

Perry memproyeksikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akhir 2025 akan berada di 2,5 persen, dengan inflasi inti 2,4 persen, dan prakiraan inflasi yang juga rendah untuk 2026.

Alasan kedua adalah kebutuhan untuk membalikkan ekspektasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Dan yang kedua, perlu sama-sama membalikkan ekspektasi, mendorong pertumbuhan. Seperti itu," katanya.

Faktor ketiga yang menjadi pertimbangan adalah stabilitas nilai tukar rupiah. "Dan yang ketiga, rupiahnya itu stabil. Jadi ada ruang," ujarnya.

Meski demikian, Perry belum dapat memastikan kapan penurunan suku bunga tersebut akan terjadi. Dia juga mengindikasikan keputusan akan sangat bergantung pada perkembangan kondisi ekonomi ke depan.

"Kapan turun? Tergantung dinamika global dan nasional. Arahnya sudah jelas begitu ya," kata dia.

Proyeksi BI konsisten dengan arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran BI yang terus diperkuat untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan moneter BI diarahkan pada keseimbangan untuk menjaga stabilitas serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-stability and growth). Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth).

Sebelumnya, BI telah secara konsisten menurunkan BI-Rate pada bulan Mei dan Juli 2025 masing-masing sebesar 25 basis poin (bps), menjadi 5,50 persen pada Mei 2025 dan 5,25 persen pada Juli 2025.

Keputusan ini didasari oleh semakin rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang berada dalam sasaran 2,5 persen ± 1 persen, serta terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya, dan perlunya terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi sesuai dengan dinamika di perekonomian global dan domestik.

Arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tersebut akan terus didukung dengan langkah-langkah kebijakan yang terkoordinasi.

(Dhera Arizona)

SHARE