BANKING

BI Catat Penyaluran Kredit Bank Tembus Rp6.424 Triliun di Maret 2023

Kunthi Fahmar Sandy 28/04/2023 15:11 WIB

Kredit perbankan tumbuh positif dan tercatat sebesar Rp6.424,4 triliun atau tumbuh 9,8% (yoy) pada Maret 2023.

BI Catat Penyaluran Kredit Bank Tembus Rp6.424 Triliun di Maret 2023 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif dan tercatat sebesar Rp6.424,4 triliun atau tumbuh 9,8% (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,4% (yoy). 

Perkembangan tersebut sejalan dengan laju penyaluran kredit pada golongan debitur korporasi (10,1%, yoy) dan perorangan (9,3%, yoy).

Mengutip dari siaran pers Bank Indonesia, Kamis (27/04/2023), berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Maret 2023 disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja (KMK) yang tumbuh 10,0% (yoy) pada Maret 2023, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 10,2% (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan KMK bersumber dari pergerakan KMK sektor Industri Pengolahan, yang tumbuh 4,7% (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 5,6% (yoy) pada Februari 2023, terutama pada sub sektor Industri Kimia Dasar, Kecuali Pupuk di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

"Selain itu, KMK Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) tumbuh 5,0% (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 5,7% (yoy), terutama pada sub sektor Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, Serta Produk Sejenis di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan," ujarnya.

Sumber lainnya adalah Kredit Investasi (KI) yang juga tumbuh 10,3% (yoy) pada Maret 2023, setelah tumbuh 11,8% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

Kl sektor Industri Pengolahan pada Maret 2023 tumbuh 16,5% (yoy), setelah tumbuh 22,9% (yoy) pada Februari 2023, seiring perkembangan kredit pada sub sektor Industri Semen, Kapur dan Gips, Serta Barang-barang dari Semen, dan Kapur di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Tak hanya itu, KI sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga tumbuh 2,5% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8% (yoy), terutama pada kredit sub sektor Jaringan Telekomunikasi di DKI Jakarta," beber dia.

Sementara itu, sumber penyalur lainnya yakni Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 9,1% (yoy) pada Maret 2023, setelah tumbuh 9,6% (yoy) pada bulan sebelumnya disebabkan oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Multiguna.

Penyaluran kredit sektor Properti tumbuh 8,7% (yoy) pada bulan laporan, setelah sebelumnya tumbuh 7,6% (yoy), terutama didorong oleh perkembangan Kredit Konstruksi. 

Selanjutnya, Kredit Konstruksi yang tumbuh sebesar 7,4% (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 2,7% (yoy), disebabkan oleh pertumbuhan kredit Konstruksi Perumahan Sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di sisi lain, Kredit Real Estate tumbuh 15,9% (yoy) terutama berasal dari kredit Real Estate Perumahan Flat Apartemen, setelah bulan sebelumnya tumbuh 17,4% (yoy). Kredit KPR/KPA tumbuh 7,3% (yoy) pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8% (yoy), khususnya pada KPR tipe di atas 70.

Dia melanjutkan, penyaluran kredit kepada UMKM pada Maret 2023 tumbuh 8,5% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,6% (yoy). Kredit UMKM skala kecil terkontraksi 6,9% (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 1,7% (yoy). Sementara itu, kredit UMKM skala menengah terkontraksi 12,9% (yoy), setelah terkontraksi 11,9% (yoy) pada Februari 2023.

Terakhir, kredit UMKM skala mikro tumbuh 43,9% (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 34,4% (yoy) pada Februari 2023. Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan kredit UMKM di Maret 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan Kredit Modal Kerja.

(Penulis Fidya Damayanti magang)

(SAN)

SHARE