BI Jambi Siapkan Uang Tunai Rp3,05 Triliun untuk Ramadan dan Lebaran
Bank Indonesia menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan masyarakat Jambi selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sebesar Rp3,05 triliun.
IDXChannel - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sebesar Rp3,05 triliun. Jumlah ini naik 38,63 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Ini meningkat 38,63 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp2,2 triliun," ujarnya Kepala Kantor Perwakilan BI Jambi, Hermanto, usai menggelar kick off Serambi (semarak rupiah Ramadan) 2023 di Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, Senin (27/3/2023).
Menurutnya, uang tunai yang disiapkan untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah ini naik sebanyak Rp800,5 miliar dari tahun sebelumnya.
"Peningkatan uang penukaran ini, lantaran meningkatnya aktivitas perekonomian di Jambi," tutur Hermanto.
Selain itu, katanya, asumsi perbankan selama satu tahun di Jambi dilihat dari berapa banyak masyarakat dalam melakukan penarikan uang.
"Di samping itu, juga mengantisipasi kebutuhan masyarakat selama di dalam bulan Ramadan. Dan yang kita siapkan adalah uang yang layak edar atau uang baru," tandas Hermanto.
Dia menambahkan, untuk komposisi pecahan uang tunai yang disiapkan, yakni sebanyak Rp2,9 triliun dalam pecahan besar, mulai dari Rp20 ribu, Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
"Sedangkan untuk pecahan kecil sebesar Rp150 miliar, mulai dari Rp1.000, Rp2.000, Rp5 ribu dan Rp10 ribu," terangnya.
Bukan hanya itu, untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan penukaran uang baru, Bank Indonesia perwakilan Provinsi Jambi menyiapkan 57 titik penukaran di Provinsi Jambi.
"Di antaranya 32 titik penukaran uang tunai terdapat pada bank umum di Kota Jambi dan 25 titik pada kas titipan yang berada di Muaro Bungo dan Kuala Tungkal," imbuh Hermanto.
Selain itu, jelasnya, terdapat juga 8 mobil kas keliling yang dibagi menjadi 4 lokasi di Kota Jambi pada tanggal tertentu.
Dirinya berharap, masyarakat dalam membelanjakan sesuatu kebutuhan harus dengan bijak.
"Harus belanja bijak dan hemat," ucap Hermanto. (RRD)