BANKING

BI Luncurkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2025, Begini Isinya

Nur Ichsan Yuniarto 04/03/2025 10:47 WIB

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, BI aktif melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

BI Luncurkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2025 (Bank Indonesia)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi dan keuangan syariah nasional memiliki kinerja yang baik di tengah tantangan perekonomian global.

Merujuk Laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2024, kinerja ekonomi keuangan syariah didukung oleh sektor unggulan seperti Halal Value Chain (HVC) yang tumbuh 4,0 persen (yoy) pada 2024, meningkat dibandingkan 3,93 persen (yoy) pada 2023.

Pencapaian sektor unggulan HVC ditopang oleh meningkatnya kinerja sektor makanan-minuman halal dan fesyen muslim, serta tingginya pertumbuhan sektor pariwisata ramah muslim (PRM).

Perkembangan tersebut didukung permintaan domestik yang masih kuat dengan adanya gelaran pemilihan umum serentak, serta upaya akselerasi sertifikasi halal dan dorongan berbagai program pemerintah lainnya dan kuatnya permintaan domestik maupun ekspor ke negara yang tergabung ke dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dalam buku tersebut, BI melaporkan pada 2025 ini, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia bakal tumbuh meningkat bersamaan dengan stabilnya ekonomi nasional. 

Sinergi Kebijakan BI Mendorong Pertumbuhan Eksyar

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah (eksyar) itu, BI aktif melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Langkah sinergi yang dilakukan di antaranya mendorong edukasi dan literasi ekonomi serta keuangan syariah.

Selama 2024, telah dilaksanakan 92 program edukasi dan sosialisasi berkolaborasi dengan stakeholder seperti komunitas, asosiasi, organisasi Islam, mahasiswa/pelajar, dan da’i/da’iyah yang diikuti oleh 21.875 orang.

Tak hanya itu, BI juga menyelenggarakan literasi sejak dini, mulai dari pelajar TK dan SD dengan melakukan diseminasi buku melalui kompetisi Story Telling yang diikuti mulai dari pengajar tingkat PAUD, TK, dan SD.

Kemudian intens melakukan program komunikasi melalui diversifikasi dan integrasi konten melalui kanal media sosial seperti Instagram, Youtube, TikTok, X, Facebook, Website.

"Implementasi strategi ini dilakukan melalui penyusunan 63 materi Eksyar berupa materi standar edukasi, buku referensi, serta konten di media sosial, seperti podcast, video, dan materi edukasi lainnya."

Sementara untuk dukungan kebijakan, pada 2025, BI akan menjalankan kebijakan pro-growth melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Kebijakan dimaksud akan fokus pada tiga program utama penguatan ekonomi dan keuangan syariah.

Pertama, penguatan ekosistem produk halal pada sektor unggulan HVC khususnya sektor makanan-minuman halal, modest fashion, dan pariwisata ramah muslim. Penguatan dimaksud meliputi aspek kelembagaan, kapasitas pelaku usaha, dan infrastruktur pendukung termasuk dukungan penguatan jaminan halal serta ekosistem ekspor.

Kedua, penguatan keuangan syariah, khususnya melalui pengembangan instrumen Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). Selain itu, insentif penguatan intermediasi perbankan syariah juga dilengkapi dengan upaya memperkuat inklusivitas termasuk melalui inovasi model bisnis dan integrasi keuangan sosial dan komersial.

Ketiga, penguatan penerapan gaya hidup halal dan literasi ekonomi syariah melalui penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di tingkat regional dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berskala internasional.

Dalam konteks ini, Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) juga diharapkan menjadi landasan penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. 

Seperti apa isi lengkap dari laporan BI pada buku KEKSI 2024 ini, silakan mengunduh langsung di https://bit.ly/KEKSI-BI-2024.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE