BI Minta Perbankan Percepat Penurunan Bunga Kredit
Bank Indonesia telah mengambil langkah agresif dengan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 125 basis poin (bps) sepanjang 2025.
IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mendorong perbankan untuk segera menyesuaikan suku bunga pembiayaan atau kredit agar lebih murah.
Hal ini dinilai penting untuk mendukung efektivitas langkah pemerintah dan otoritas moneter dalam mendorong pembentukan dana murah bagi masyarakat.
Perry menekankan bahwa Bank Indonesia telah mengambil langkah agresif dengan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 125 basis poin (bps) sepanjang 2025 hingga mencapai level 4,75 persen.
“Kebijakan moneter dan penempatan SAL (Saldo Anggaran Lebih) di perbankan perlu diikuti penurunan bunga perbankan yang lebih cepat,” ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (17/12/2025).
Meskipun BI Rate telah turun signifikan, Perry menyoroti fakta bahwa penurunan suku bunga kredit di lapangan masih berjalan sangat lambat. Hingga November 2025, penurunan suku bunga kredit tercatat baru sebesar 24 basis poin ke level 8,96 persen.
“Suku bunga kredit perbankan lebih lambat baru turun 24 bps menjadi 8,96 persen pada November 2025,” kata dia.
Lambatnya penyesuaian ini menjadi perhatian serius, terutama karena perbankan telah mendapatkan injeksi likuiditas besar dari pemerintah.
Sejak September 2025, pemerintah telah menempatkan dana SAL sebesar Rp276 triliun, yang sebelumnya mengendap di BI ke dalam sistem perbankan domestik untuk memutar roda ekonomi.
Kontras dengan bunga kredit, instrumen keuangan lainnya justru mencatatkan penurunan imbal hasil yang jauh lebih tajam sepanjang tahun 2025 seperti Suku Bunga INDONIA turun 191 bps dari 6,03 persen di awal tahun menjadi 4,12 persen per 16 Desember 2025.
Suku Bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan mengalami penurunan signifikan masing-masing sebesar 226 bps, 226 bps, dan 228 bps menjadi di kisaran 4,90 persen hingga 4,98 persen.
Imbal Hasil SBN dengan tenor 2 tahun anjlok 199 bps menjadi 4,97 persen, sementara tenor 10 tahun turun menjadi 6,16 persen.
Suku Bunga Deposito (1 bulan). Di sisi pendanaan, perbankan sudah menurunkan bunga deposito sebesar 67 bps menjadi 4,14 persen per November 2025.
Dengan penurunan bunga deposito dan imbal hasil pasar uang yang sudah cukup dalam, Bank Indonesia berharap perbankan memiliki ruang yang lebih dari cukup untuk segera menurunkan suku bunga kredit guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional di tahun mendatang.
(kunthi fahmar sandy)