BI Optimistis Kredit Perbankan Tembus 8 Persen di Akhir 2025
BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan mampu mencapai angka di atas 8 persen hingga akhir 2025.
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan mampu mencapai angka di atas 8 persen hingga akhir 2025.
Meski saat ini ekspansi kredit dinilai belum sekuat tahun lalu, tren peningkatan mulai terlihat pada bulan November.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Solikin M. Juhro mengaku optimistis momentum akhir tahun akan mendorong angka tersebut mendekati target yang dicanangkan bank sentral.
“Sekarang tumbuh per November 7,74 persen, mudah-mudahan Insya Allah di Desember akhir tahun bisa di atas 8 persen sebagaimana target BI,” kata Solikin dalam Taklimat Media BI, Senin (22/12/2025).
Menurut Solikin, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini masih membutuhkan dorongan lebih lanjut agar permintaan kredit kembali bergairah.
“Kreditnya memang tidak sekuat tahun lalu banyak faktor tentunya, kalau kita bicara kredit ya ekonominya memang masih memang perlu dorongan lagi sehingga atau mungkin nanti kita lihat faktor-faktor dari sisi demand maupun supply yang memengaruhi kredit yang tumbuh yang tidak sekuat tahun lalu, tapi sudah tumbuh bagus,” kata Solikin.
Meski likuiditas bank melimpah, permintaan kredit dari sisi pelaku usaha terpantau belum sepenuhnya kuat. Beberapa faktor penyebabnya seperti banyak pelaku usaha yang masih mengambil sikap wait and see terhadap kondisi ekonomi global dan domestik.
Kemudian korporasi cenderung menggunakan pembiayaan internal (kas perusahaan) dibandingkan menarik pinjaman baru dan penurunan suku bunga kredit perbankan dirasakan masih berjalan lambat.
Data BI menunjukkan adanya fenomena "pinjaman menganggur" atau undisbursed loan yang sangat besar. Per November 2025, fasilitas pinjaman yang belum dicairkan mencapai Rp2.509,4 triliun atau sekitar 23,18 persen dari total plafon kredit yang tersedia.
Dari sisi perbankan (supply), sebenarnya tidak ada kendala pendanaan. Kapasitas pembiayaan bank tetap sangat memadai yang ditunjukkan oleh Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang meningkat menjadi 29,67 persen serta dana masyarakat di bank (DPK) tumbuh kuat sebesar 12,03 persen (yoy).
Dengan kondisi likuiditas yang melimpah ini, perbankan memiliki ruang yang sangat luas untuk menyalurkan kredit jika permintaan dari sektor riil mulai meningkat di sisa bulan Desember ini.
(kunthi fahmar sandy)