BANKING

BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Mentok 5,3 Persen di 2023 

Michelle Natalia 16/02/2023 15:44 WIB

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mentok di 5,3 persen pada 2023, kecuali jika ekspor ke China melonjak.

BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Mentok 5,3 Persen di 2023. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan berpotensi lebih tinggi didorong kenaikan ekspor, serta semakin membaiknya permintaan domestik, khususnya konsumsi swasta.  

"Untuk 2023, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan cenderung bisa ke atas dalam kisaran 4,5-5,3%," ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Dia mengatakan, kinerja ekspor berpotensi akan lebih tinggi dari perkiraan semula didorong oleh pengaruh positif perbaikan ekonomi China

Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh tinggi, dipengaruhi keyakinan pelaku ekonomi yang meningkat dan kenaikan mobilitas masyarakat pasca pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Investasi membaik didorong perbaikan prospek bisnis, peningkatan aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlanjut," ungkap Perry.

Hanya saja, dia menyebut, sejauh ini, BI belum bisa memproyeksikan apakah ekonomi RI bisa tembus di atas 5,3% atau tidak di tahun ini.

"Kami revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi, bisa ke atas di kisaran 4,5-5,3%. Tapi apakah bisa lebih tinggi dari 5,3%? Pandangan BI belum, kecuali kalau ekspor melonjak ke China, atau konsumsi swasta melonjak," ungkap Perry.

Bahkan, dia menjelaskan, ekonomi Indonesia bisa ke atasnya menjadi sekitar 5,1%. Ini sudah jauh lebih tinggi dari negara lain. 

"Pertumbuhan ekonomi global di 2,3%. Meski kami revisi ke bawah paling sampai 2,6%," tambahnya Perry. 

Revisi ke atas oleh BI ini didasarkan pada lebih tingginya ekspor ke China. Ekonomi China yang sempat diproyeksikan tumbuh 4,6% sebelumnya belum mempertimbangkan dampak reopening Zero Covid Policy. Setelah dipertimbangkan, ekonomi China bisa naik menjadi 5,1%. 

"Ini akan mendorong ekspor kita ke negara lain, khususnya China. Konsumsi swasta yang lebih cepat dari yang kita perkirakan dengan adanya penghapusan PPKM dan adanya consumer confidence (keyakinan konsumen). Ini menumbuhkan konsumsi swasta selain sumber-sumber lain," pungkas Perry.

(FAY)

SHARE