BANKING

BI: Rupiah Melemah 1,24 Persen tapi Lebih Baik dari Ringgit, Baht, dan Won

Fiki Ariyanti 17/01/2024 14:40 WIB

Bank Indonesia (BI) menyebut, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) tetap terjaga.

BI: Rupiah Melemah 1,24 Persen tapi Lebih Baik dari Ringgit, Baht, dan Won (Foto Youtube BI)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyebut, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) tetap terjaga. Mata uang Garuda hanya mengalami pelemahan sebesar 1,24 persen selama periode hingga 16 Januari 2024. 

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, posisi cadangan devisa (cadev) pada akhir Desember 2023 meningkat menjadi USD146,4 miliar. 

Posisi cadev ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke pasar keuangan domestik terus berlanjut dengan net inflow hingga akhir 2023 tercatat sebesar USD5,4 miliar. Sementara periode Januari 2024, tepatnya hingga 15 Januari 2024, terjadi net inflow sebesar USD3 miliar," jelas Perry dalam Pengumuman Hasil RDG Bulan Januari 2024, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Perry menegaskan, stabilitas nilai tukar rupiah terjaga.

"Kurs rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil, hanya melemah 1,24 persen dari akhir Desember 2023 dengan kebijakan stabiliasai BI, serta kembali masuknya aliran portofolio asing sejalan dengan menariknya imbal hasil keuangan domestik dan tetap positifnya prospek ekonomi Indonesia," terang dia.

Menurutnya, perkembangan nilai tukar rupiah itu relatif lebih baik dibanding mata uang regional lainnya, seperti Ringgit Malaysia, Baht Thailand, dan Won Korea Selatan yang masing-masing melemah lebih besar, yakni 1,95 persen, 2,82 persen, dan 3,24 persen.

"Ke depan, BI meyakini kurs rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat, didukung meredanya ketidakpastian global, penurunan yield obligasi negara maju, dan menurunnya tekanan penguatan dolar AS," papar Perry.

Perry mengaku, positifnya perkembangan kurs didukung kebijakan stabiliasasi BI, serta penguatan strategi operasi pro market melalui optimalisasi, sekuritisasi rupiah BI, sekuritisasi valas BI, dan sukuk valas BI dalam rangka menarik portofolio asing dan pendalaman pasar uang.

(FAY)

SHARE