BI: Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut Jaga Ketahanan Eksternal Perekonomian RI
BI memandang berlanjutnya surplus neraca perdagangan pada Juli 2023 positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memandang berlanjutnya surplus neraca perdagangan pada Juli 2023 positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
"BI juga akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain untuk terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono, Selasa (15/8/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada Juli 2023 sebesar USD1,31 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Juni 2023 sebesar USD3,45 miliar.
Surplus neraca perdagangan Juli 2023 terutama didorong oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Meski melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus USD3,22 miliar didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar USD19,65 miliar.
Kinerja ekspor nonmigas yang positif tersebut terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam (SDA), seperti nikel dan logam mulia seiring dengan harga komoditas global yang masih tinggi.
Kenaikan ekspor nonmigas juga tercatat pada produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, barang dari besi dan baja, serta berbagai produk kimia.
Berdasarkan negara tujuan, kinerja ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat (AS), dan Jepang tetap baik dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.
Sementara itu, impor nonmigas tercatat meningkat pada seluruh golongan penggunaan barang sejalan dengan aktivitas ekonomi yang terus meningkat. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat dari USD0,96 miliar pada Juni 2023 menjadi 1,91 miliar dolar AS pada Juli 2023.
(RNA)