BI Target Pengguna QRIS Tembus 12 juta Merchant Tahun Ini
BI menargetkan penggunaan QRIS oleh UMKM tembus 12 juta merchant di seluruh Indonesia pada tahun ini.
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menargetkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tembus 12 juta merchant di seluruh Indonesia pada tahun ini.
Hal tersebut seperti diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi. Ia menjelaskan, sistem pembayaran digital seperti QRIS mengahadirkan interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran yang nantinya sebuah aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama.
"Pada tahun 2021 ini Bank Indonesia menargetkan bahwa penggunaan QRIS akan mencapai 12 juta merchent yang didukung dengan berbagai sinergi flagship event untuk seluruh Indonesia," ujarnya pada acara jakarta creative festival yang dilakukan secara daring, Senin (30/8/2021).
Saat ini pengembangan sistem pembayaran digital seperti QRIS Sedang dilakukan uji coba untuk di negeara Thailand dengan Thailand QR Payment. Hal ini yang menurut Rosmaya Hadi kedepannya akan dilakukan pengembangan. Setelah Thailand, akan berlanjut dengan Malaysia dan Singapura.
"Hadirnya QRIS, menghadirkan interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran melalui satu standar QR Code yang kini telah betul-betul digunakan di seluruh Indonesia, sangat maju dan telah dilakukan ujicoba antarnegara atau kita sebut crossborder, yaitu dengan Thailand QR Payment, " kata Rosmaya.
Menurutnya sepanjang tahun 2021 pemerintah bersama Bank Indonesia terus bekerja keras untuk memperkuat berbagai langkah kebijakan dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang diperkuat oleh ekosistem keuangan digital. "Survival dari keuangan domestik juga didukung oleh perkembangan keuangan digital," tambahnya.
Kemajuan teknologi menjadi tumpuan untuk mendorong sumber pertumbuhan baru yang mengedepankan kreativitas dan inovasi. Dalam hal ini Bank Indonesia turut berkontribusi dengan mendorong perkembangan keuangan digital sebagai salah satu pilar dari transformasi di struktur perekonomian nasional melalui sistem blue print.
"Kami memberikan komitmen untuk terus mendukung intergrasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia, diharapkan akan terbangun ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi," lanjut Rosmaya.
Hal ini yang menurutnya akan memberikan infrastruktur dasar bagi sumber ekonomi baru yang mengoptimalkan proses digital. BI juga mendukung UMKM sektor ekonomi kreatif, inovatif, dan inspiratif ditengah relatif lemahnya permintaan domestik.
" Namun kami optimis era digitalisasi akan menjadi pemicu dalam meningkatkan kontribusi ke pemulihan ekonomi nasional," tuturnya. (RAMA)