BANKING

BRI (BBRI) Cetak Laba Bersih Rp50 Triliun per November 2024

Anggie Ariesta 28/12/2024 18:36 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencetak laba bersih Rp50 triliun per November 2024.

BRI (BBRI) Cetak Laba Bersih Rp50 Triliun per November 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencetak laba bersih Rp50 triliun per November 2024. Laba ini tumbuh 3,96 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp49,09 triliun. 

Mengutip laporan keuangan BRI, Jumat (27/12/2024), peningkatan laba bersih didorong pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp100,88 triliun pada November 2024. Angka ini tumbuh 1,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BRI juga meraup pendapatan bunga sebesar Rp147,96 triliun, sementara beban bunga mencapai Rp47,08 triliun. Di sisi lain, pendapatan nonbunga dari komisi, dividen, dan penjualan aset keuangan berkontribusi signifikan, dengan total pendapatan nonbunga mencapai sekitar Rp20,34 triliun.

Dari fungsi intermediasi, BRI mencatatkan mencatatkan kredit Rp1.219,21 triliun per November 2024 atau naik 4,99 persen. Dari sisi aset, total aset BRI tercatat mencapai Rp1.851,3 triliun. 

Sementara itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp1.536,8 triliun, dengan mayoritas berupa dana pihak ketiga, seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka.

Dari sisi pendanaan, BRI telah meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.386,71 triliun per November 2024 atau tumbuh 6,95 persen yoy.

Pendanaan BRI ditopang dana murah (current acount saving acount/CASA) yang naik 10,79 persen yoy menjadi Rp914,83 triliun per November 2024. CASA anggota kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV ini mencapai porsi 65,97 persen terhadap keseluruhan pendanaan.

Dalam laporan laba rugi, BRI mengalami beban kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp35,52 triliun. Namun, beban tersebut berhasil diimbangi oleh efisiensi operasional dan peningkatan pendapatan nonbunga.

BRI juga mencatat total ekuitas sebesar Rp 314,4 triliun, yang terdiri atas modal saham, laba ditahan, dan cadangan umum.

BRI memiliki komitmen signifikan dalam bentuk fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp 110 triliun, Surat kredit berdokumen (L/C) senilai Rp14,42 triliun, dan posisi valas untuk transaksi derivatif sebesar Rp115,76 triliun.

Hal itu menunjukkan kemampuan BRI untuk mendukung pertumbuhan bisnis, baik melalui pembiayaan domestik maupun perdagangan internasional.

Sedangkan dari sisi harga saham tercatat mengalami pelemahan ke level 4.100 atau turun 2,38 persen saat perdagangan pada Jumat (27/12/2024).

Sedangkan harga saham BRI tercatat mengalami penurunan tajam sebesar 27,75 persen sepanjang tahun berjalan (ytd).  (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE