BRI (BBRI) Cetak Laba Rp60,64 Triliun di 2024
BRI (BBRI) mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun pada 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian 2023 sebesar Rp60,4 triliun.
IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan entitas anak mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun pada 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari Rp60,4 triliun pada 2023.
Capaian laba ini terdiri dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rp60,15 triliun dan laba untuk kepentingan non pengendali Rp488,92 miliar.
Mengutip laporan keuangan BRI yang terbit di media massa, Rabu (12/2/2025), laba secara bank only sebesar Rp54,84 triliun di sepanjang tahun lalu, tumbuh dari Rp53,15 triliun dari periode sebelumnya.
Dengan realisasi tersebut, laba per saham BRI pada 2024 mencapai Rp399, berbanding Rp398 pada tahun sebelumnya.
Salah satu penopang pertumbuhan laba BRI yaitu pendapatan konsolidasi yang mencapai Rp145,3 triliun, naik 4,1 persen dari sebelumnya Rp139,56 triliun.
Untuk pendapatan bunga bersih BRI tercatat mencapai Rp142,06 triliun di 2024. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih perseroan senilai Rp137,4 triliun.
Pada saat yang sama terjadi lonjakan beban bunga seiring kebijakan BI Rate Bank Indonesia. Tercatat, beban bunga konsolidasi naik menjadi Rp57,2 triliun berbanding periode 2023 sebesar Rp43,81 triliun
Dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.354,64 triliun. Dari jumlah ini, kredit yang disalurkan ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp1.110,37 triliun
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat senilai Rp1.365,45 triliun di 2024, lebih tinggi dari DPK BRI 2024 sebesar Rp1.358,33 triliun.
Untuk NPL BRI berada pada level 2,78 persen, sedangkan NPL coverage telah disiapkan sebesar 215,01 persen.
Untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 89,39 persen dari tahun sebelumnya di level 84,73 persen.
Dengan kinerja tersebut, sepanjang 2024, BRI mencatat total aset sebesar Rp1.992,98 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan aset senilai Rp1.965 triliun.
(Febrina Ratna Iskana)