BRI (BBRI) Proyeksi Kredit Macet Terkendali hingga Akhir 2023
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memproyeksi rasio kredit macet (non performing loan/NPL) bakal terkendali hingga akhir 2023.
IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memproyeksi rasio kredit macet (non performing loan/NPL) bakal terkendali hingga akhir 2023.
Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan kualitas NPL BRI yang tercatat sebesar 3,07%. Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09%.
"Di samping itu, sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 228,65%," kata Sunarso pada Public Expose Live 2023, Kamis (30/11/2023).
Adapun NPL BRI pada akhir September 2023 tercatat 3,07%, lebih rendah 2 bps dari periode yang sama tahun yang lalu. Di sisi lain, BRI menurunkan loan at risk (LAR) menjadi 13,87% di kuartal III 2023, turun dari September 2022 yang sebesar 19,28%.
Pada 2018, LAR BRI berkisar 9,17% dan 2019 di 9,78%. Namun, saat pandemi COVID-19, LAR BRI melonjak menjadi 28,26% di 2020 dan 24,11% di 2021. BRI menargetkan LAR bisa normal kembali di rentang 9%-10% di 2024.
Berdasarkan bahan paparan Public Expose BRI, tercatat outstanding restrukturisasi kredit yang terdampak pandemi Covid-19 per kuartal III 2023 yakni sebesar Rp 70,9 triliun, 6,2% dari total pinjaman BRI.
Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menuturkan, NPL pada September 2023 tersebut memang masih lebih tinggi dari target BRI. Dia memastikan angka tersebut akan turun di kuartal IV 2023.
"Biasanya teman-teman bekerja lebih keras periode laporan tahunan jadi angka 2,8-3% Insyaallah bisa kita deliver, sehingga 3,07% bisa lebih rendah sehingga Insyaallah bisa kita deliver," ujarnya.
Namun demikian, dengan memperhatikan faktor ekonomi makro yang ada, situasi makro di 2024, juga mungkin tidak lebih ringan daripada di tahun 2023.
Agresifitasnya mungkin tidak sebesar di tahun 2023 ini, yang akan menjadi fokus di tahun 2024, mungkin terutama dalam mengenai penentuan kredit cost serta kualitas aset yang akan BRI guideline-kan secara lebih baik lagi.
"Kredit cost mungkin akan lebih rendah dari 2,4% serta NPL mungkin dikisaran 2,8 sampai 2,9%. Itu untuk yang guideline di 2024 terkait dengan RBB-nya," kata Agus.
(DES)