BSI (BRIS) Bidik Dana Rp10 Triliun dari Penerbitan Sukuk Keberlanjutan
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, perseroan mengincar dana sebesar Rp10 triliun dari penerbitan sukuk ini.
IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) menerbitkan instrumen environment, social, governance (ESG) sukuk pertama di Indonesia berupa Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, perseroan mengincar dana sebesar Rp10 triliun dari penerbitan sukuk ini.
Pada tahap pertama, BSI mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan sukuk sebanyak-banyaknya sebesar Rp3 triliun.
"Tadi Rp10 triliun, tapi kita mulai dari 3 (triliun) dulu, nanti kita lihat saja, ada transnya (transaksi), trans satu, dua, tiga, empat," ungkap Hery dalam Public Expose Sukuk Sustainability BSI, Rabu (15/5/2024).
Efek syariah dengan aset (kegiatan usaha) yang menjadi dasar (underlying sukuk) ini adalah pembiayaan dengan kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS).
Instrumen ini akan memberikan values berbeda bagi investor yakni memberikan manfaat besar dari sisi ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Sustainability Sukuk dalam mata uang Rupiah ini ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dan diharapkan dapat memberikan kisaran imbal hasil 6,40% - 7,20% untuk jangka waktu 1,2 dan 3 tahun.
Sukuk ESG diharapkan dapat diserap investor institusi dan ritel termasuk kalangan muda termasuk Gen-Z.
‘’Instrumen ini dapat dimiliki mulai dari Rp5 juta per unit sehingga terjangkau oleh kaum muda yang baru belajar investasi,’’ kata Hery.
Sukuk Sustainability BSI mulai masa penawaran awal pada 15-30 Mei 2024 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2024 mendatang.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2023 menunjukkan saat ini investor pasar modal di Indonesia didominasi oleh milenial dan gen Z dengan usia 30 tahun ke bawah dan 31—40 tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 80%.
Per posisi Maret 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp59,19 triliun yang terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp46,62 triliun.
(SAN)