BANKING

BSI (BRIS) Jamin Keamanan Emas Nasabah Meski Tak Ada Penjamin Seperti LPS di Bullion

Anggie Ariesta 06/03/2025 02:01 WIB

BSI (BRIS) menegaskan komitmennya dalam menjamin keamanan emas nasabah setelah resmi menjadi Bank Emas Syariah pertama di Indonesia.

BSI (BRIS) Jamin Keamanan Emas Nasabah Meski Tak Ada Penjamin Seperti LPS di Bullion. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menegaskan komitmennya dalam menjamin keamanan emas nasabah setelah resmi menjadi Bank Emas Syariah pertama di Indonesia.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna menjelaskan layanan penjaminan seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk produk emas memang belum ada. Sebab, pihaknya saat ini belum mengelola produk simpanan emas yang memenuhi syarat untuk dijamin oleh LPS.

"Terkait jaminan (seperti) LPS, jadi karena kita belum menjadi bank yang mengelola produk simpanan, jadi kita belum bisa menjawab terkait hal itu," ujar Anton di acara buka bersama BSI bersama jurnalis media nasional di kantor pusat BSI, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Meski begitu, Anton menambahkan penjaminan seperti LPS akan berlaku jika BSI telah memperoleh izin untuk mengelola simpanan emas.

"Itu nanti terkait dengan urusan penjaminannya, termasuk nanti urusan kalau ada kelebihan likuiditas segala macam, baru nanti kita bisa declare kalau bank ini memperoleh izin untuk yang simpanan emas," kata dia.

Namun, Anton menegaskan BSI memberikan jaminan keamanan untuk produk jual-beli dan penitipan emas.

“Kalau untuk dua produk yang sudah ada di kita, yaitu terkait dengan jual-beli dan kemudian yang titip, maka itu berkaitan dengan guarantee keamanannya adalah, pertama tentu saja guarantee terkait dengan keamanan keaslian emasnya dan tingkat keunggulan emasnya," kata Anton.

Untuk itu, BSI bekerja sama dengan produsen emas tepercaya seperti Antam untuk memastikan keaslian emas. Selain itu, BSI menerapkan sistem penyimpanan berlapis untuk menjaga keamanan emas nasabah.

"Itu pun juga kita kemudian sudah menge-fold, seperti yang kita bilang tadi yang mempunyai kapasitas setiap 30 ton saat ini, dan kita akan terus ekspansi. Yang kedua tentu saja, ada juga sebagian emas kita yang kita simpan di pihak ketiga dengan pengamanan berlapis," kata Anton.

Menurut Anton, BSI terus mengembangkan bisnis emasnya untuk menangkap nilai ekonomi di seluruh rantai pasok emas, memonetisasi aset emas, dan memberikan kemudahan investasi syariah.

BSI optimistis bisnis bank emas akan memberikan daya tarik bagi pelaku industri emas. Sebab, menurut dia, hilirisasi logam mulia meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga 10 kali lipat.

BSI memiliki berbagai keunggulan dalam bisnis bank emas, seperti layanan emas dengan karatase 99,99 persen SNI dan sertifikat MUI, jaringan BSI Agen yang luas, dan layanan digital melalui BYOND by BSI.

Bisnis emas BSI terus mengalami pertumbuhan signifikan, dengan total emas kelolaan mencapai 17,5 ton dan volume transaksi mencapai 29,7 ton pada tahun 2024. Pada 2025, BSI akan fokus pada penitipan dan perdagangan emas melalui tiga fokus layanan.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE