BTN (BBTN) Optimistis Aset Tembus Rp400 Triliun di Akhir 2022
BTN optimis aset tembus Rp400 triliun di akhir 2022 seiring pertumbuhan kinerja perseroan.
IDXChannel- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) optimis aset tembus Rp400 triliun di akhir 2022 seiring pertumbuhan kinerja perseroan.
Transformasi digital yang dilakukan sejak tiga hingga empat tahun lalu berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan, transformasi digital perseroan terbukti efektif dalam menekan biaya dana (cost of fund). Saat ini, cost of fund BTN berada di kisaran 3 persen.
“Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi cost of fund bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 diperkirakan tembus Rp400 triliun dan kredit mencapai Rp300 triliun," ujar Nixon saat pertemuan dengan jajaran redaksi media massa di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Dia optimistis realisasi laba bersih Bank BTN tahun 2022 ini bisa menembus Rp3 triliun. "Laba 2022 adalah laba paling tinggi bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum Covid-19," katanya.
Dalam kesempatan itu, Nixon juga mengungkapkan rencana perseroan untuk meluncurkan Super App New BTN Mobile pada awal tahun depan. Super App ini merupakan gabungan dari seluruh channel layanan digital BTN.
Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto menambahkan, berbagai inovasi digital yang dilakukan Bank BTN termasuk SuperApp BTN Mobile bertujuan agar nasabah perseroan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan hunian dan perawatannya.
“Kami senantiasa berinovasi agar BTN Digital Mortgage Ecosystem dapat menyediakan layanan digital yang memenuhi empat aspek yakni living, renting, buying, dan selling. Dengan begitu, nasabah tidak hanya mudah mencari properti dan mengajukan pinjaman, tapi juga memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk perawatan dan kebersihan hunian,” tutur Andi.
Demi menunjang fitur-fitur layanan super apps, BTN menggandeng inovator dan provider yang relevan. “Open banking memungkinkan kita bekerja sama dengan para innovator, termasuk start up-start up yang sesuai,”katanya.
Andi menuturkan, dana yang dibelanjakan untuk mengembangkan aplikasi supper apps yang rencananya diluncurkan Februari 2023 ini tidak sampai Rp10 miliar. Sedangkan secara keseluruhan, dengan memperhitungkan biaya infrastruktur dan keamanan, kebutuhan dana masih di bawah Rp50 miliar.
“Kita menargetkan di tahun pertama, super apps akan mendorong penambahan 1 juta pengguna baru, yang dikombinasikan dengan kenaikan 25-30 persen volume transaksi,” ujarnya.
(SAN)