BANKING

BTN (BBTN) Tawarkan Solusi ke Gen Z agar Punya Rumah Pertama

Nur Ichsan Yuniarto 24/10/2024 15:31 WIB

BTN menawarkan solusi apik untuk Generasi Z yang ingin mempunyai rumah pertamanya.

BTN menawarkan solusi apik untuk Generasi Z yang ingin mempunyai rumah pertamanya.

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menawarkan solusi apik untuk Generasi Z yang ingin mempunyai rumah pertamanya.

SEVP Digital Business Bank BTN Thomas Wahyudi mengatakan, BTN mempunyai beberapa produk yang cocok dengan Gen Z salah satunya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor panjang.

"Di BTN, kami melihat umur yang mengajukan kredit KPR, ada juga dari kalangan Gen Z. Bagi kami,  hal terpenting adalah bagaimana menawarkan solusi atas keterbatasan dalam memiliki rumah pertama,” kata Thomas dalam Indonesia Industry Outlook 2025, Kamis (24/10/2024).

"Misal tenor yang panjang, kita mampu mengakomodir, sampai di angka 25 tahun. Ini kita lakukan dengan melihat customer needs, termasuk Gen Z,” kata Thomas.

Dia menambahkan, segmen Gen Z adalah pasar masa depan. Perubahan demografi nasabah ini pula yang berusaha direspons oleh BTN.

"Kami melakukan banyak inovasi untuk tetap relevan di era digital. Kami punya online onboarding untuk beli rumah," kata dia.

"Dari discovery sampai pengajuan kreditnya sudah online. Sekarang di atas 10 persen sudah online. Semua dokumennya online. Maka dari itu, kami BTN beyond mortgage, tidak cuman rumah, tapi masuk ke ekosistem perumahan,” kata Thomas.

Untuk diketahui, Hasil riset Inventure 2024 diketahui di tengah ekonomi yang tidak stabil, harga rumah semakin melejit. Sayangnya, pendapatan stagnan membuat Gen Z merasa pesimistis memiliki rumah.

Dari temuan itu, jika Gen Z ingin membeli rumah pertama, skema paling realistis bagi Gen Z adalah cicilan dengan tenor yang cukup lama, yakni di atas 20 tahun.

Hal ini tercermin dari riset Inventure 2024, bahwa preferensi tenor cicilan rumah dengan durasi 15-20 tahun di angka 54 persen sementara untuk tenor 20-30 tahun di angka 36 persen. 

Hal ini berbanding terbalik dengan durasi di bawah 15 tahun yang memiliki angka yang relatif lebih rendah yaitu 10 persen.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE